GridPop.ID - Dul Jaelani merupakan putra ketiga dari pernikahan Ahmad Dhani dan Maia Estianty di masa lalu.
Di tahun 2013, Dul Jaelani diketahui mengalami kecelakaan maut di Tol Jagorawi.
Kecelakaan maut yang menewaskan 7 orang, membuat Ahmad Dhani turun tangan dan memberikan santunan kepada keluarga korban secara penuh.
Beberapa waktu lalu, laki-laki yang kerap disapa Dul ini memberikan pengakuan mengejutkan terkait kecelakaan tersebut.
Hal tersebut diakui Dul Jaelani saat menjadi bintang tamu di vlog musisi Ari Lasso.
Dalam video yang diunggah di YouTube pada Minggu (2/2/2020) itu, Dul Jaelani mengaku pernah menjadi seorang atheis atau orang yang tak percaya agama.
"Sebelum kecelakaan itu aku Atheis, I don't believe in God (saya tidak percaya Tuhan)," aku Dul Jaelani seperti dikutip dari laman KompasTV.com
"Tanya Bunda (Maia Estianty), dulu sebelum kecelakaan aku selalu ngomong, 'Mana Allah, mana, untuk apa aku sembah' gitu," ujar Dul Jaelani.
Laki-laki berusia 19 tahun itu mengaku kala itu ia sangat sombong hingga akhirnya ia mendapat teguran dari Tuhan.
"Itu aku bener-bener sombong sekali dalam kehidupan ini. Nah pas di rumah sakit akhirnya aku sadar. Ya Allah, ternyata engkau memang ada," lanjutnya.
Kecelakaan yang terjadi pada 2013 silam sempat membuat Dul Jaelani dijadikan tersangka. Walaupun kala itu usianya masih 13 tahun.
Akibat insiden maut tersebut, Ahmad Dhani sampai berjanji untuk menyekolahkan anak-anak para korban.
Namun, sebagai gantinya, keluarga para korban mau menandatangani surat perjanjian tidak menuntut Ahamd Dhani maupun Dul.
Setelah dibebaskan, Dul disarankan untuk mengunjungi psikiater demi menghilangkan trauma setelah kecelakaan tersebut.
Saran tersebut langsung ditentang habis-habisan oleh Dhani.
Menurut Dhani, dirinya bisa membantu Dul untuk sembuh dari trauma tanpa bantuan psikiater.
Namun, ketika Dul memilih untuk tinggal bersama sang ibu, ia akhirnya diajak Maia mengunjungi psikiater.
Ya, hal itu diceritakan Dhani saat berbincang dengan Daniel Mananta, yang kemudian diunggah di kanal Youtube Daniel Mananta Network pada 17 Juni 2020 kemarin.
"Dul belum ketemu psikiater untuk menghilangkan trauma itu?" tanya Daniel seperti dkutip oleh Grid.ID
"Jadi saya bilang begini sama Dul 'Ayah itu harimau, ayah itu singa, kamu itu anak Singa' tapi karena dia tinggal sama ibunya, dia ikut ke psikiater," ungkap Dhani.
Sontak saja, Dhani merasa marah ketika mengetahui sang putra pada akhirnya mengunjungi psikiater.
Sepulang Dul dari psikiater, Dhani memarahi Dul habis-habisan.
"Oh, Dul udah ke psikiater?" kata Daniel mengonfirmasi.
"Udah, kalau aku nggak pernah setuju anak ku Dul ke psikiater. Aku bilang sama dia 'Dul, namamu itu Abdul Qodir Jaelani, harusnya psikiater ketemu sama kamu itu malu'.
'Kok berani-beraninya psikiater nasihatin kamu, menurut ayah nggak masuk akal', ya itu pilihannya Dul lah, dia tinggal sama ibunya, cara didik ibunya seperti itu," imbuh Dhani.
Menurut Dhani, Maia tidak bisa menjadi sosok guru untuk anak-anaknya.
"Kalau cara didik gua, gua bakal didik secara keras dan bakal jadi harimau. Kalau dia tinggal sama gua, gua didik dia dan gua jadi gurunya," kata Dhani.
"Nah kalau tinggal sama ibunya, ibunya nggak bisa jadi gurunya, ibunya juga nggak bisa jadi master of psikiaternya. Tapi itu pilihannya Dul. Saya cuman marah," pungkasnya.
Perceraian Ahmad Dhani dan Maia Estianty di masa lalu memang menjadi kenangan pahit bagi anak-anaknya
Kendati demikian, kini Ahmad Dhani dan Maia Estianty sudah bahagia usai membuka lembaran baru bersama pasangan masing-masing.
Sebagai kakak tertua, Al Ghazali pun menyebut jika perpisahan kedua orang tuanya menjadi pelajaran berharga di masa depan.
Alih-ailh trauma dengan pernikahan, Al justru berharap agar pernikahannya kelak tak berakhir seperti kedua orangtuanya.
"Enggak (trauma), justru buat pelajaran sih. Pelajarannya jangan ulangi ini lagi untuk ke depannya kalau punya anak," ujar Al Ghazali dikutip dari laman kompas.com saat dirinya berbincang dengan Soleh Solihun. GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Grid.ID,KompasTV |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar