Awalnya, Desy menceritakan sikap anaknya yang mirip dengan dirinya.
"Mirip dengan sayanya, dia perfeksionis, mirip dengan saya detail, terus cerewet, ngomentarin sesuatu. Saya selalu bilang, kamu boleh jujur mengeluarkan pendapat, tapi santun," cerita Desy pada Alvin.
"Contoh ketika dia berbicara soal, 'Bun, boleh nggak Nasywa ngomong?', 'Apa?', 'Kalau suatu saat Bunda punya suami, he is not my father, but he is my Oom'," cerita Desy menirukan permintaan anaknya.
"Ya saya nggak bisa maksa dong," lanjut Desy.
"Kenapa dia punya pikiran gitu? Karena figur asli bapaknya nggak akan tergantikan?" tanya Alvin.
"Itu yang menurut pemikirannya dia," jawab Desy.
"Tapi kan manggil yang sebelumnya Daddy (panggilan untuk Irwan Mussry)?" sahut Alvin.
"Mungkin father figure yang dia dapatkan dari situ (Irwan), makanya dia rela. Itu kan prosesnya lama pada saat itu bukan nggak serta-merta berubah. Dan mungkin dari pengalaman itu dia berpikir, 'Ah no more'. Mungkin ya, saya tidak tahu apa yang terjadi dalam pikirannya karena saya tidak pernah menanyakan yang lebih dalam," tutup Desy.
Source | : | Grid.ID,Nakita.ID |
Penulis | : | Septiana Hapsari |
Editor | : | Septiana Hapsari |
Komentar