GridPop.ID - Nama presenter Najwa Shihab melambung lewat program Mata Najwa yang tayang di Metro TV.
Berkat program acara tersebut, Najwa Shihab juga dikenal sebagai sosok yang tegas dan berani.
Bagaimana tidak, Najwa Shihab kerap membuat lawan bicaranya mati kutu dengan pertanyaan-pertanyaan yang mematikan.
Namun, setelah 17 tahun lamanya berkarier di Metro TV, dirinya memutuskan untuk hengkang.
Setelah undur diri, Najwa Shihab membangun sebuah digital platform yaitu Narasi TV dan kembali ke dunia jurnalis yaitu sebagai presenter di acara Mata Najwa Trans 7.
Dilansir dari Grid.ID, putri kedua dari Quraish Shihab ini membeberkan bahwa sudah sejak lama dirinya ingin membangun usaha atau digital platform.
Tetapi, banyak sekali kekhawatiran dalam dirinya untuk harus meninggalkan perusahaan yang sudah membesarkan namanya dan karirnya.
"Sebetulnya keinginan untuk mencoba dunia digital sudah lama, tapi saya takut, ketakutan itu saya merasa sangat dalam."
"Memang ada faktor pendorong (mencoba dunia digital) tapi lebih banyak faktor menarik (ketakutan), akhirnya saya putuskan untuk keluar dari Metro," ungkap Najwa Shihab saat ditemui Grid.ID di Amartha Head Office, Jalan Ampera, Jakarta Selatan, Kamis (28/3/2019).
"Metro itu perusahaan pertama saya, dimulai dari reporter tengah malam, sampai akhirnya dapat kepercayaaan jadi presenter dan sampai jadi Wakil Pemimpin Redaksi," lanjutnya.
Di samping itu, keputusannya untuk meninggalkan Metro TV diungkapkan Najwa Shihab melalui pemikiran yang sangat panjang.
Dirinya tak bisa jika harus menjalani hal yang sama terus-menerus.
Peran dunia digital sudah mulai mendominasilah yang membuat Najwa Shihab akhirnya memberanikan diri untuk meninggalkan dunia pertelevisian.
"Bukan tanpa drama dan ketakutan, saya terjun bebas tapi bukan tanpa perhitungan. Saya lihat dunia berubah karena teknologi,"
"Cara kita mengkonsumsi media berubah, sekarang semua orang apa yang dahulu bisa dilakukan hanya bisa dilakukan orang tertentu atau wartawan tapi sekarang orang biasa pun bisa menyampaikan atau melaporkan sesuatu melalui internet," ungkap Najwa Shihab.
"Cara wartawan bercerita juga harus berubah, karna pertimbangan 'ih kalau tidak berubah akan ditinggal,' kuncinya di situ. Tak ada pilihan selain berubah," lanjutnya.
Kini Najwa Shihab berani mengejar dan mewujudkan mimpinya sejak dulu, yaitu membangun digital platform Narasi TV.
Dikenal sebagai sosok yang serius dan tegas, Najwa mengaku di belakang layar kehidupannya tidak selalu seperti itu.
Bahkan, Najwa suka berbagai hal sederhana yang mirip dengan kebiasaan manusia pada umumnya.
"Mungkin banyak yang punya persepsi ini karena hanya melihat seminggu sekali atau hanya melihat dari tayangan di YouTube atau di TV, kayaknya gue tuh orangnya serius melulu," kata Najwa Shihab saat siaran live Instagram bersama akun @bazaarindonesia, Minggu (5/7/2020) lalu, dikutip GridPop.ID dari Kompas.com.
"Padahal sebenanya i love simple things sih. I love ngemil cokelat sama biskuit. Dari dulu itu hobinya ngemil," ujar Najwa Shihab.
Najwa bahkan memilih menikmati waktu berharganya dengan duduk santai sambil baca buku.
"Kayak quality time for me itu kalau bisa duduk, baca buku puisi, sambil ngemil biskuit. That's the thing that I love the most," kata Najwa.
Film romantis komedy juga menjadi kegemaran Najwa.
Selain itu, Najwa juga mengakui punya sifat pantang menyerah untuk menemui hasil maksimal.
"Jadi kalau misalnya sekarang enggak bisa, I would push my self (saya akan dorong diri sendiri) sampai bisa dan itu aku pelajari selama puluhan tahun meniti karier ini," kata Najwa.
Semangat pantang menyerah yang dipelajari dari sang ibunda memang tak langsung ia miliki saat awal bekarier.
"Bahwa di awal-awal pasti ada rasa 'Ya sudahlah, sudahlah'. Tapi, I learn from my mistakes (saya belajar dari kesalahan sendiri) dan kalau sekarang enggak bisa, ya coba lagi, coba lagi, sampai akhirnya bisa," ucap Najwa Shihab.
"Sekarang enggak bisa, harus dapat sampai bisa. 'Oh belum berhasil sekarang', ya harus dapat," imbuhnya.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Grid.ID |
Penulis | : | Septiana Hapsari |
Editor | : | Septiana Hapsari |
Komentar