GridPop.ID - Diketahui Bupati Bandung Selatan AA Umbara Sutisna sedang tersandung kasus dugaan korupsi.
Sosok calon pengganti AA Umbara pun menuai sorotan.
Pasalnya, mantan aktor ganteng ini digadang-gadang bakal mengisi kekosongan kursi Bupati Bandung Selatan ketika AA Umbara dinonaktifkan nanti.
Melansir dari Kompas.com, Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) telah menetapkan Bupati Bandung Barat periode 2018-2023 AA Umbara sebagai tersangka terkait dugaan korupsi Pengadaan Barang Tanggap Darurat Bencana Pandemi Covid 19 pada Dinas Sosial Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung Barat Tahun 2020.
Hal ini telah dikonfirmasi oleh Wakil Ketua KPK Alexander Marwata dalam konferensi pers, Kamis (1/4/2021).
"Setelah melakukan proses penyelidikan dan menemukan bukti permulaan yang cukup, KPK meningkatkan status perkara ini ke tahap penyidikan pada bulan Maret 2021 dengan menetapkan tersangka AUS (Aa Umbara Sutisna) Bupati Bandung Barat periode 2018-2023," katanya.
Lalu siapakah bakal calon pengganti AA Umbara?
Melansir dari Tribun Seleb, Hengky Kurniawan sebagai wakil AA Umbara di Pilkada Bandung Barat periode 2018-2023 digadang-dagang bakal maju sebagai Plt Bupati.
Lalu siapa sebenarnya Hengky Kurniawan?
Sosok aktor tampan 38 tahun ini mungkin sudah tidak asing lagi di masyarakat karena sukses membintangi beberapa judul sinetron.
Bahkan gegara popularitasnya karir Hengky Kurniawan dalam dunia politik ikut terdongkrak naik.
Namun Hengky pernah bercerita kalau kesuksesannya kini diraihnya setelah menempuh perjalanan hidup yang panjang.
Pasalnya mungkin tidak banyak yang tahu masa kecil Hengky Kurniawan penuh perjuangan karena keterbatasan ekonomi keluarga.
“Saya bukan dari keluarga mampu, Mbak. Ayah saya sopir angkot,” ujar Hengky, belum lama ini.
Hengky Kurniawan bersama orang tua dan empat kakaknya tinggal di rumah sederhana warisan sang nenek.
Rumah itu hanya memiliki dua kamar. Jadi saat malam tiba, sebagian tidur di kamar, sebagian lagi di ruang tengah.
Karena keterbatasan ekonomi pula, keluarga ini jarang membeli barang, termasuk baju. Makanya baju-baju yang dipakai Hengky saat kecil merupakan baju turunan dari kakak-kakaknya.
“Apalagi mainan. Sampai nangis-nangis pun tidak akan dibelikan karena nggak ada uang,” ucapnya.
Untuk membantu sang ayah, kakak Hengky yang pertama dan kedua pun bergantian menjadi kernet. Ia sendiri belum bisa membantu, karena saat itu masih kecil.
Sang ayah, Leo Medhi Purwanto, pun banting setir menjadi pemasok makanan ringan dengan mengambil barang dari pasar kemudian dimasukkan ke warung-warung.
“Saat itu sudah kelas 1 SD. Kalau di rumah ada stok barang, saya suka bawa chiki dan permen ke sekolah,"
"Lalu saya jualan di sana dan margin keuntungannya buat saya,” tuturnya.
Selain makanan ringan dan permen, Hengky juga berjualan es sirup. Es itu ia buat bersama kakak-kakaknya dan dijual di sekolah hingga kelas 6 SD.
Memasuki SMP, pria kelahiran Blitar, 21 Oktober 1982 ini mengganti barang dagangan. Saat itu ia lebih suka membuat stiker kemudian dijual ke teman-teman kelasnya.
Saat SMP ini pula Hengky remaja mulai menjadi pemulung. Namun bukan pemulung keliling, tapi memungut sampah di gedung serbaguna depan rumahnya.
“Rumah saya dekat Gedung Pemuda, gedung serbaguna yang besar. Dalam seminggu suka ada tiga kali acara, Apalagi pas weekend banyak orang berada menikah di sana,” ucap Hengky Kurniawan.
Memasuki SMA, pekerjaan Hengky bertambah seiring bisnis barunya sang ayah menjadi agen oli motor.
Setiap hari, ia mengendarai pikap untuk memasukkan oli ke warung-warung. Dus oli itu tidak diturunkan di warung, tapi dikumpulkan Hengky dan dijual. Hasilnya sekitar Rp 150.000 per bulan, uang yang cukup besar di tahun 1998.
Hasil dari penjualan dus-dus itu, ia jadikan modal untuk menyuplai alat tulis kantor (ATK) ke koperasi sekolahnya.
“Sejak kecil ayah mengajarkan disiplin, bagaimana bertahan hidup,” ungkap suami Sonya Fatmala ini menjelaskan. Lulus SMA, keinginannya untuk kuliah besar.
Apalagi ada keinginan dirinya untuk menjadi duta besar. Ia pun hijrah dari Blitar ke Jakarta dengan menggunakan tabungan hasil penjualan kardus yang dikumpulkan sejak SMP. Di Jakarta, Hengky mengambil kuliah jurusan politik. Ia pun bertahan hidup dengan menjadi cady golf, sopir, numpang makan sana-sini.
Sebab di Jakarta ia tidak memiliki saudara. Hingga suatu hari pada tahun 2002, ia mengantarkan pacarnya yang merupakan seorang model untuk casting.
Ternyata ia pun diminta untuk sekalian ikutan casting. Hingga akhirnya di salah satu production house (PH) ia keterima jadi bintang iklan kemudian merambah ke sinetron di Multivision Plus.
Lewat perannya sebagai Ardi dalam film “Buruan Cium Gue” tahun 2004, nama Hengky pun melejit.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Seleb |
Penulis | : | Arif B |
Editor | : | Veronica S |
Komentar