Namun saat ditanya, mandor proyek tersebut malah memberi jawaban yang berkelit.
"Jawaban mandornya '250 juga sudah kuat', ya kan disuruhnya 300, kenapa milih 250," ucap Baim.
Rasa kesal Baim kian menjadi mengingat tiap minggunya ia mesti mengeluarkan uang Rp 25 juta demi membayar 39 pekerja.
Alhasil semua pekerja bangunan itu pun dipecat karena delapan bulan berlalu tak juga usai pembangunan rumah Baim.
"Seminggu Rp 25 juta, ada 39 atau 38 orang, seharinya Rp 150.000, hitung saja," kata Baim.
"Lihat tuh, sepi, enggak ada orang sama sekali, jadi (pekerja) diberhentiin secara paksa," pungkasnya.
Dilansir dari GridStar.ID melalui kanal YouTube Baim Paula, ayah Kiano sempat mengeluhkan pembangunan rumah barunya yang mangkrak.
"Rumah kacau bosque, ini kacau balau. Gimana ini, nggak jadi-jadi.
Semua pihak nyala-nyalain," keluh Baim.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,GridStar.ID |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Veronica S |
Komentar