"Bahkan, sering sekali aku dengar banyak orang saat itu menganggap aksenku sebagai sebuah hiburan atau sumber pujian, dan aku sangat bersyukur akan hal itu," kata Cinta lagi.
Diakui Cinta bahwa dirinya saat masih berusia 13 tahun merasa sangat terpukul lantaran menerima bullying.
"Bagi yang bully, aku ingin kalian berpikir sejenak. Saat itu aku baru berumur 12 atau 13 tahun.
Bayangkan untuk anak kecil semuda itu yang belum menemukan identitas dirinya, apa yang ada di pikirannya?" ujar Cinta Laura.
Tak sampai disitu, Cinta merasa kesal lantaran aksen khas yang ia miliki sempat diparodikan dalam bentuk lagu.
Alhasil, wanita berusia 27 tahun itu tak bisa melupakan perundungan yang menimpanya sampai bertahun-tahun lamanya.
"Dampak dari bully-an tersebut berlangsung selama delapan sampai 10 tahun.
Luka pisau bisa disembuhkan dengan obat, tetapi luka di hati belum tentu ada obatnya dan butuh waktu lama untuk sembuh," tutur Cinta.
Source | : | Kompas.com,Tribunstyle.com |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar