GridPop.ID - Ada banyak cerita kisah cinta yang dihalangi oleh perbedaan.
Ada kisah cinta yang terhalang oleh perbedaan budaya dan keyakinan.
Namun, berbeda dengan kisah seorang wanita berikut ini, yang menjalin kasih justru dengan seorang arwah.
Dilansir dari Wiken.ID, adalah Amanda Teague sosok wanita yang nekat menikah dengan arwah seorang pria bernama Jack.
Wanita 45 tahun itu menuturkan jika ia memiliki kehidupan bak pasangan suami istri yang normal dengan Jack.
Bahkan terkait urusan ranjang, Amanda menuturkan kehidupan intimnya sangat sehat.
"Sudah banyak diketahui jika manusia bisa merasakan tangan, wajah, dan rambut roh," aku wanita yang sudah memiliki lima anak ini.
"Satu-satu perbedaan berhubungan seksual dengan roh adalah rasa sentuhan jauh lebih dalam," tambahnya.
Tapi faktanya, Jack sudah meninggal 300 tahun lalu saat mereka menikah. Dengan kata lain, Amanda menikah dengan hantu.
Tak pernah bertemu dengan Jack secara nyata, Amanda menuturkan jika Jack memiliki perawakan kulit gelap dan rambut hitam yang pekat.
Ia menyebutkan Jack memiliki aura yang kuat, lantaran bisa mematikan dan menghidupkan lampu hingga menggerakkan barang.
Disebutkan Jack merupakan seorang bajak laut Haiti yang dieksekusi karena kejahatan pada tahun 1700-an.
"Kami menjadi sangat dekat, semakin aku mempelajarinya, semakin aku menyukainya," ucap Amanda.
Merasa nyaman dengan Jack, Amanda pun menikah. Keduanya menikah di atas kapar yang berlayar ke perairan internasional.
Pestanya hanya dihadiri 12 orang sahabat dan keluarga terdekat. Mereka menggunakan bendera bajak laut sebagai simbol yang mewakili Jack.
Pernikahan tak terduga lainnya juga pernah terjadi di Tanah Air, di mana seorang ibu menikah dengan anak kandungnya hingga hamil besar.
Dilansir dari Suryamalang.com (23/4/2021), kejadian tak wajar ini terjadi di pedalaman Gorontalo.
Adalah Betty Mbereko, wanita yang memiliki putra, Farai Mbeko (23) yang sudah mapan.
Diceritakan wanita 40 tahun itu tak rela sang putra jatuh ke pelukan perempuan lainnya, sehingga ia memutuskan untuk menikah dengan anaknya sendiri atas dasar suka sama suka.
Mereka bahkan berniat meresmikan hubungannya melalui pernikahan yang sah.
Betty bahkan sudah hamil besar hasil dari hubungan inses atau pernikahan sedarah dengan putra kandungnya tersebut.
Setelah suaminya meninggal, Betty merasa mempunyai hak atas putranya tersebut dan bahkan berhak untuk menikah dengan Farai.
Tak disangka, Farai juga mengiyakan aksi gila ibunya dan siap untuk menikah dengan Betty.
Banyak orang yang tidak menyetujui hubungan terlarang ini karena dinilai bertentangan dengan norma dan agama.
Saat kepala desa menyodorkan pilihan untuk mengurungkan niatnya itu atau pergi dari desa, keduanya memilih pergi meninggalkan desa dan menikah di tempat lain.
Lalu, bagaimana tanggapan masyarakat desa mereka setelah rencana itu terwujud?
Bagi masyarakat umum, kawin dengan saudara kandung merupakan sebuah pantangan, dan bahkan tidak bisa ditoleransi.
Namun, hal itu tidak berlaku bagi suku Polahi di pedalaman Gorontalo. Mereka hingga saat ini justru hanya kawin dengan sesama saudara mereka.
"Tidak ada pilihan lain. Kalau di kampung banyak orang, di sini hanya kami. Jadi kawin saja dengan saudara," ujar Mama Tanio, salah satu perempuan Suku Polahi yang ditemui di Hutan Humohulo, Pegunungan Boliyohuto, Kecamatan Paguyaman, Kabupaten Boalemo.
Suku Polahi merupakan suku yang masih hidup di pedalaman hutan Gorontalo dengan beberapa kebiasaan yang primitif.
Mereka tidak mengenal agama dan pendidikan, serta cenderung tidak mau hidup bersosialisasi dengan warga lainnya.
GridPop.ID (*)
Source | : | Wiken.ID,Suryamalang.com |
Penulis | : | Andriana Oky |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar