GridPop.ID - Perebutan hak waris memang selalu menjadi huru hara di dalam keluarga.
Seperti kisah dua saudara laki-laki ini yang tega menghancurkan rumah keluarga mereka untuk menghentikan saudara perempuannya, Kerrie untuk mendapatkan bagian dari warisan yang ditinggalkan oleh orang tua mereka.
Hal ini karena Kerrie itu telah dituduh 'membunuh ibu mereka' sendiri.
Laki-laki itu bernama Garry berusia 59, dan Malcolm Taylor berusia 57.
Mereka melakukan perjalanan dari Hervey Bay di Queensland ke Murtoa di kawasan Victoria untuk menghancurkan rumah keluarga mereka yang ditinggalkan sebagai warisan sehari sebelum dilelang pada Maret 2019.
Penghancuran rumah ini di dokumentasikan oleh keduanya sebagai 'hiburan' bagi mereka.
Menurut dokumen pengadilan, Malcolm menelepon agen real estat yang menangani penjualan rumah pada November 2018 dengan melaporkan Kerrie telah 'membunuh ibunya'.
Keputusan inilah yang ditentang oleh dua saudara laki-lakinya Garry dan Malcolm.
Perang keluarga dimulai ketika Garry dan Malcolm diberi tahu bahwa keduanya akan menerima $10.000 sebagai pembayaran perwalian sebagai bagian dari warisan.
Merasa tidak terima dengan keputusan itu, keduanya melakukan penghancuran rumah menggunakan alat berat ekskavator dengan menghancurkan fondasi rumah, merobohkan tembok, menghancurkan jendela, dan menggelindingkan tangki air ke jalan.
Rumah itu memang telah dijual pada 12 Desember 2018, seharga $99.000, tetapi gagal karena kerusakan air yang disengaja hingga membuat calon pembeli membatalkan pembelian.
Kedua saudara itu datang ke rumah keluarganya pada Kamis 28 Maret dan memulai penghancuran.
Mulanya, Malcolm membuat tulisan grafiti 'Lois dibunuh di sini' di dinding kamarnya dan menyemprotkan garis tubuh di lantai.
Mereka kemudian bergiliran menghancurkan rumah dengan ekskavator sewaan.
Melihat kegaduhan itu, seorang tetangga menelepon polisi untuk datang ke rumahnya.
Garry memberi keterangan kepada Polisi Senior Terkemuka Michael Baldock bahwa mereka 'harus memastikan renovasi rumah mereka (sic) tepat sebelum besok'.
Malcolm kemudian mengirim pesan kepada saudara perempuan mereka dan mengatakan: 'Renovasi telah dimulai'.
Setelah melakukan penghancuran rumah, Garry dan Malcolm kemudian pergi ke MCG untuk menonton pertandingan AFL, kemudian memposting selfie dengan judul 'beberapa bir di kaki setelah seharian merenovasi rumah'.
Namun sialnya, mereka ditangkap polisi keesokan paginya sebelum mereka bisa kembali ke Queensland.
Hal itu karena Malcolm ditemukan memiliki delapan gram ganja, yang ia katakan sebagai 'obat bius, cukup untuk menggulung sendi' yang digunakannya untuk membantunya untuk bisa tertidur.
Dan, kedua bersaudara itu akhirya didakwa merusak properti dan mencuri, yang diancam hukuman maksimal 10 tahun penjara.
Tak hanya itu, Malcolm juga didakwa dengan kepemilikan ganja.
Mereka mengaku bersalah atas tuduhan kerusakan kriminal yang dilakukannya.
Hakim Michael Cahill mengatakan di Pengadilan Wilayah Victoria, penghancuran rumah keluarganya itu adalah 'tanggapan yang sepenuhnya tidak rasional', menurut Herald Sun,
Mengingat saudara perempuan mereka ini menyebut $60.000 adalah hasil penjualan rumah yang akan dibagikan kepada keduanya dengan masing-masing $30.000
GridPop.ID (*)
Source | : | Daily Mail |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar