GridPop.ID - PPKM Darurat menjadi salah satu langkah cepat mengatasi kasus Covid-19 yang tengah meningkat belakangan ini.
Pemberlakukan PPKM Darurat sudah diberlakukan sejak tangga 3 Juli 2021 kemarin hingga tanggal 20 Juli 2021.
Merujuk artikel terbitan Kompas.com, Presiden Jokowi secara langsung meresmikan penerepan PPKM Darurat di Pulau Jawa dan Bali.
"Saya memutuskan untuk memberlakukan PPKM darurat sejak tanggal 3 Juli hingga 20 Juli 2021 khusus di Jawa dan Bali," kata Presiden Joko Widodo melalui YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (1/7/2021).
Baca Juga: Viral Kisah Nakes Terhambat Jalankan Tugas Gegara Penyekatan PPKM Darurat, Ini Kata Polisi
Pada sektor esensial, karyawan yang boleh bekerja dari kantor atau work from office (WFO) maksimal 50 persen.
Sektor esensial yang dimaksud meliputi keuangan dan perbankan, pasar modal, sistem pembayaran, teknologi informasi dan komunikasi, perhotelan non-penanganan karantina Covid-19, serta industri orientasi ekspor.
Sementara itu, pada sektor kritikal, WFO boleh dilakukan 100 persen dengan protokol kesehatan ketat.
Terkait ketentuan ini, Gubernur DKI Jakarta Aneis Baswedan ini meluapkan amarahnya di depan seorang HRD Perusahaan.
Kembali melansir dari Kompas.com, disebutkan Anies Baswedan merasa geram dengan Perusahaan Ray White yang berkantor di Sudirman Center, Jakarta Pusat.
Perusahaan tersebut memaksa karyawan tetap masuk kantor selama pemberlakuan PPKM Darurat.
Dengan tegas, Gubernur DKI JAkarta itu meminta sang HRD yang bernama Diana untuk segera menutup kantor mereka.
"Sekarang tutup kantornya dan nanti langsung akan diproses, dan katakan pada semua (karyawan) pulang! Taati aturan," kata Anies dalam unggahan Insta Story akun Instagram-nya, @aniesbaswedan, Selasa (6/7/2021).
Dengan nada tinggi dan mengarahkan jari telunjuknay ke arah HRD, Anies menyebut bahw aperusahaan tersebut tidak bertanggung jawa terhadap keselamatan para karyawan.
"Bu Diana dan perusahaan ibu tidak bertanggung jawab, ini bukan soal untung rugi, ini soal nyawa, dan orang-orang seperti ibu ini yang egois," kata Anies.
Anies juga menyebut ada wanita hamil yang dipaksa untuk bekerja di perusahaan itu, meskipun di masa PPKM darurat.
"Setiap hari kita nguburin orang, Pak. Bapak ambil tanggung jawab. Semua buntung, enggak ada yang buntung, jangan seperti ini.
Apalagi ada ibu hamil, ibu hamil kalau kena Covid-19 melahirkan paling susah. Pagi ini saya terima (informasi) satu ibu hamil meninggal! Kenapa? Melahirkan, (berstatus) Covid," kata Anies.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Andriana Oky |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar