GridPop.ID - Wanita yang tengah berbadan dua idelanya memang melahirkan setelah 9 bulan mengandung.
Bahkan dokter juga menyarankan jika tak boleh melahirkan kurang dari 39 minggu atau melebihi hal itu.
Dikutip dari laman kompas.com, meski di usia 37-41 minggu organ-organ tubuh bayi sudah matang namun bayi yang dilahirkan di usia 39 minggu ke atas lebih sehat dan kuat.
"Selama ini kita mengira di usia 37-41 minggu bayi sama kondisinya, ternyata berbeda. Kehamilan adalah sebuah proses kesatuan, karena itu mempercepat persalinan tanpa alasan medis yang kuat adalah kesalahan," kata Alan Fleischman, direktur medis dan peneliti.
Dalam riset yang dipimpin Fleischman, para peneliti dari National Institute of Health, the March of Dimes dan U.S Food and Drug Administration menganalisa angka harapan hidup para bayi yang lahir pada minggu ke-37 hingga 40 minggu.
Bayi yang lahir pada minggu ke-37 atau 38 selama ini dianggap sudah cukup bulan dan bayi yang lahir sebelum 37 minggu dianggap prematur.
Kendati demikian hasil penelitian menunjukkan bayi yang lahir di usia 37 minggu memiliki risiko kematian dua kali lebih besar dibanding bayi yang lahir di usia 40 minggu.
Namun, hal di luar dugaan justru terjadi pada wanita ini dimana dia mengandung selama 46 tahun.
Dilansir dari laman intisari online, hal itu dialami oleh seorang wanita bernama Zahra Aboutalib asal desa Casablanca Maroko ini.
Menurut laporan, wanita ini mengalami fenomena kehamilan aneh, dengan usia kehamilan mencapai 46 tahun.
Kejadian tersebut terjadi pada tahun 1955 silam, waktu itu Zahra berusia 26 tahun anehnya selama puluhan tahun tersebut ia tidak melaporkan status kehamilannya pada medis.
Awalnya Zahra merasakan sakit tak tertahankan saat mau melahirkan, selama 48 jam ia menahan rasa sakit itu.
Namun, suatu ketika sedang di rumah sakit Zahra melihat seorang pasien yang meninggal setelah melahirkan.
Karena hal itulah ia ketakutan kemudian memutuskan untuk melarikan diri karena takut, selanjutnya ia menahan rasa sakit higga beberapa hari berlalu rasa sakit itu dikatakan hilang.
Setelah itu ia mulai menggenapkan kehamilannya hingga berusia satu tahun, karena ia meyakini tentang sebuah mitos 'anak tertidur' berdasar cerita rakyat Maroko dan Maghrebian.
Keyakinan dari mitos tersebut adalah, janin tidak aktif dan tertidur jika lebih dari masa normal kehamilan kejadian seperti itu biasanya terjadi karena sihir hitam dan putih dalam janin.
Zahra percaya tentang mitos tersebut, untuk itulah ia membiarkan kehamilannya meski dalam usia lebih dari satu tahun.
Hingga akhirnya setelah rasa sakit pasca persalinan berhenti, Zahra mulai menjalani kehidupanya seperti biasa hingga ia menjadi seorang nenek, ia tidak pernah melahirkan anak.
Namun, setelah 46 tahun berlalu, rasa sakit di perutnya kembali muncul, setelah itu dia memeriksakannya ke klinik setempat.
Setelah melakukan scan ultrasoud mengungkapkan ada sesuatu yang aneh di janinnya setelah itu dilakukan identifikasi menggunakan MRI, dan ternyata ada sesuatu di janinnya.
Padahal waktu itu usianya sudah menginjak 75 tahun, putra angkatnya membawanya ke rumah sakit dan diduga Zahra menderita tumor ovariom.
Setelah bedah dan dikeluarkan dari dalam perutnya rupanya Zahra mengalami kehamilan ektopik.
Kondisi di mana janin telah memecahkan tuba fallopi dan berkembang di rongga perut, kondisi bayinya sungguh mengerikan.
Di mana bayi tersebut berubah menjadi mumi dan membatu di perutnya.
Janin yang mati telah menjadi benda asing oleh karena itu, tubuh bayi telah membentuk cangkang kerang di sekitarnya yang memumikan janin. GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Intisari Online |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar