Gridpop.ID - Setelah menikah, tentu saja tiap pasangan suami istri mendambakan hadirnya seorang momongan.
Ada yang begitu cepat diberi kepercayaan dan juga ada yang harus sabar menanti kehamilan.
Namun, kisah menyedihkan justru dialami wanita ini lantaran tak kunjung hamil.
Bagaimana tidak? wania itu mendapatkan perlakuan yang begitu keji dari sang mertua karena tak kunjung megandung.
Dikutip dari suar.grid.id, Rabu (23/1/19) sebuah peristiwa tragis dan keji terjadi di India.
Dimana seorang wanita dibakar hidup-hidup oleh mertuanya sendiri.
Wanita itu bernama Putul Khumari (35) asal distrik Bhojpur, India.
Sebelum dibakar hidup-hidup ia disiksa terlebih dahulu oleh mertuanya.
Untung saat dibakar polisi cepat datang dan menyelamatkan Putul sebelum jadi abu.
Meski begitu, wanita itu kini masih dalam kondisi tidak sadarkan diri dan dirawat di rumah sakit secara intensif.
Polisi yang menghimpun keterangan di lapangan mendapati jika Putul Kumari sudah lama dan berulang kali disiksa secara fisik oleh mertuanya.
Alasannya sudah 10 tahun membina rumah tangga Putul Kumari tak kunjung hamil.
Mertuanya geram karena ingin gendong cucu tak kesampaian dan mencap Putul mandul.
Pada Senin (21/1/19) malam siksaan yang paling hebat diterima Putul.
Kepalanya dibenturkan ke dinding amat keras oleh mertuanya.
Pingsan, Putul kemudian dimasukkan ke peti mati kemudian dibawa oleh mertuanya ke tepi sungai.
Di sana sudah dipersiapkan perapian yang biasa digunakan untuk membakar jenazah/kremasi tradisional adat India.
Masyarakat awalnya tak menaruh curiga akan hal ini karena lumrah ada kremasi sedemikian rupa di sana.
Namun ketika seorang pejalan kaki bernama Manjeet Tiwari mendengar jeritan perempuan dari dalam peti barulah warga sadar yang dibakar bukan mayat namun orang hidup.
Manjeet Tiwari spontan menghubungi polisi dan pihak berwajib lekas datang sebelum terlambat.
Tubuh Putul sudah ada yang terbakar, ia kembali pingsan usai diselamatkan oleh polisi.
"Kami sudah mendaftarkan kasus ini dan melakukan sejumlah penangkapan. Semua tersangka yang terlibat juga sudah ditahan," kata perwira polisi Avadhesh Kumar Singh, Selasa (22/1/19).
Polisi sampai sekarang sedang menunggu Putul sadar untuk dimintai keterangan.
"Kami butuh kesaksiannya begitu dia sadar," lanjut Avadhesh.
Menurut saudara Putul Kumari, Ganesh Takur, adiknya sudah menikah dengan Ravidra, suaminya sejak 10 tahun yang lalu.
Namun selama 10 tahun itu, Kumari tak kunjung hamil sehingga keluarga suaminya murka.
Tak jarang Kumari mendapat perlakuan kasar seperti dipukuli hingga disiksa secara fisik dan puncaknya adalah tragedi pembakaran hidup-hidup secara keji.
Sebagai tambahan, kremasi adalah proses mengabukan jenazah orang yang sudah meninggal.
Dilansir dari laman kompas.com, praktik kremasi ternyata sudah dilakukan orang-orang sejak dahulu kala.
Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal PLOS One menyebut bahwa orang-orang di kawasan Timur Dekat mulai mengkremasi jenazah sekitar 7000 SM.
Timur Dekat adalah istilah yang sering digunakan oleh arkeolog dan sejarawan untuk merujuk kepada kawasan Levant atau Syam, Anatolia, Mesopotamia, dan Plato Iran.
Bukti tersebut berkat temuan sisa-sisa tulang orang dewasa yang mengalami kerusakan akibat proses pembakaran tubuh.
Sisa tulang tersebut ditemukan di situs Neolitikum Beisamoun di Israel Utara. GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Suar.grid.id |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar