GridPop.ID - Nasib naas dialami oleh pria ini.
Pasalnya, 90 persen kulitnya terbakar setelah insiden mengerikan ini.
Dilansir dari laman bastillepsot.com pada (19/7/21), seorang pria berusia 19 tahun yang tinggal di Dongyang, Zhejiang, mengalami kecelakaan ledakan gas pada bulan Juni 2021 lalu.
Ia menderita luka bakar tingkat tiga pada lebih dari 90% kulitnya.
Pria itu kemudian dirawat di Departemen Luka Bakar dan Perbaikan Luka, Rumah Sakit Afiliasi Kedua Fakultas Kedokteran Universitas Zhejiang.
Namun, biaya pengobatan lebih dari 1,5 juta yuan(sekitar Rp 3,3 miliar) begitu besar baginya dan tak bisa mengumpulkan dana sebanyak itu.
Beruntungnya, berita itu telah menarik simpati orang-orang dan dengan antusias mengumpulkan dana untuk membantunya.
Sejauh ini, lebih dari 840.000 yuan atau hampir 2 miliar telah berhasil dikumpulkan.
"Xiao Zhou, pria berusia 19 tahun yang bekerja di Dongyang, Zhejiang, berasal dari Guizhou.
Sayangnya, dia mengalami kecelakaan ledakan gas di sebuah kamar sewaan pada awal Juni, menyebabkan 92% kulit tubuhnya mengalami luka bakar tingkat tiga.
Dia dikirim ke Unit Perawatan Intensif Bagian Luka Bakar dan Perbaikan Luka di Rumah Sakit Kedua Universitas Zhejiang," terang seorag dokter.
Sejak kecelakaan itu terjadi lebih dari sebulan yang lalu, karena luasnya cedera Xiao Zhou, dia harus menjalani setidaknya satu kali operasi cangkok kulit hampir setiap minggu.
Wakil Kepala Dokter Wang Fan berkata bahwa anggota tubuh bagian bawah Xiao Zhou dan sebagian besar wajahnya dapat menjadi transplantasi kulit autologus.
"Bagian-bagian ini akan diperbaiki secara permanen, tetapi jumlah kulit autologus yang dapat ditransplantasikan terlalu kecil. Dapat sementara menggunakan kulit heterogen untuk menutupi dan melindungi," ungkapnya.
Dia berkata bahwa cedera Xiao Zhou terlalu serius.
Hanya sejumlah kecil kulit seperti kepala dan telapak kaki yang dapat ditransplantasikan.
Jumlah kulit yang dihilangkan setiap kali kecil dan diperlukan beberapa operasi pencangkokan kulit, yang membuatnya membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh.
Dia juga menunjukkan bahwa intubasi trakea Xiao Zhou telah dilepas dan dia bisa makan sendiri.
Dia optimis dengan situasinya, tetapi dia mengakui bahwa masih banyak operasi dan perawatan lanjutan yang harus dilakukan di masa depan, dan dia tidak yakin bahwa hidup Xiao Zhou telah diselamatkan.
Untuk merawat putranya dengan baik, ibu Xiao Zhou, Xia Yuanchun, tinggal di depan tempat tidur putranya siang dan malam.
Dia pun tidak dapat terus bekerja dan mendapatkan uang.
Akan tetapi biaya perawatan Xiao Zhou mencapai 1,5 juta yuan atau Rp 3,3 miliar.
Tentu saja biaya tersebut terlalu besar dan dirinya tidak mampu mengumpulkannnya hanya dengan bekerja di pabrik.
Selama di rumah sakit, Xiao Zhou telah menghabiskan lebih dari 700.000 yuan (sekitar Rp 1 Miliar) di rekeningnya, dan sisa saldonnya masih memiliki 150.000 yuan (Rp 337 juta)
Wang Fan menunjukkan bahwa uang sisa itu jauh dari cukup untuk perawatan selanjutnya.
Untungnya, setelah media lokal melaporkan insiden Xiaozhou, warga yang antusias dari seluruh negeri mengulurkan tangan untuk membantu.
Sejauh ini, lebih dari 840.000 yuan telah dikumpulkan untuk Xiaozhou.
Xia Yuanchun, yang pertama kali menginjakkan kaki di Hangzhou, berkata dengan jujur:
"Orang-orang dari Perusahaan Bus Hangzhou juga membawa amplop merah besar untuk merawat saya. Saya bahkan belum naik bus di Hangzhou. Mereka bersedia untuk bantu kami."
Gridpop.ID (*)
Source | : | Bastille Post |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar