Di jalanan, orang-orang Niger juga tidak menggunakan masker, dengan hari-hari berlalu tanpa ada yang positif Covid-19.
Permintaan vaksinasi di negara itu sangat rendah sehingga pemerintah Niger harus mengirim ribuan dosis vaksin ke luar negeri, menurut Wall Street Journal (WSJ).
Surat kabar Amerika itu menggambarkan Niger sebagai negeri yang telah dilupakan oleh virus SARS-CoV-2.
Baca Juga: Sembuh Dari Covid-19, Begini Penjelasan Mengejutkan Ahli Soal Waktu Vaksinasi Bagi Para Penyintas
Niger pernah dinilai oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai salah satu negara paling rentan terhadap Covid-19 di Afrika.
Hingga saat ini, banyak negara Afrika dilanda epidemi Covid-19, tetapi Niger berbeda.
Negara ini semakin tidak melihat kasus baru infeksi Covid-19.
Menurut WSJ, penyebabnya mungkin terletak pada lokasi geografis dan lingkungan iklim.
Melansir dari Kompas.com dengan sekitar 80 persen wilayahnya terkurung oleh Gurun Sahara, Niger berada di bawah ancaman penggurunan dan perubahan iklim yang ekstrem.
Pertumbuhan penduduk yang sulit dikontrol juga membuat keadaan ekonomi penduduknya jadi semakin sulit.
Kerawanan pangan yang sangat tinggi membuat banyak penduduk menderita kelaparan.
Sekarang kondisi ekonomi Niger semakin buruk di tengah pandemi meskipun negara ini mencatat jumlah kasus yang cukup rendah.
Source | : | Kompas.com,intisari.id |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Veronica S |
Komentar