"Iklim (panas dan kering) sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup virus di dalam tubuh manusia," kata Dr. Gado.
"Itu adalah keberuntungan kami," tambahnya.
Studi menunjukkan bahwa sinar matahari dan suhu tinggi secara signifikan mengurangi risiko penularan virus melalui jalur permukaan dan udara.
Langkah-langkah pencegahan epidemi pemerintah Niger juga efektif.
Niger mengunci, melarang kebaktian gereja dan menutup perbatasannya pada Maret 2020, lima bulan sebelum negara-negara Barat seperti Inggris mulai membatasi perjalanan.
"Kami memukul lalat dengan palu," kata Presiden Niger Mohamed Bazoum.
"Virus SARS-CoV-2 datang ke sini tetapi tidak pernah berkembang," katanya.
Meskipun tidak terpengaruh secara signifikan oleh Covid-19, ekonomi Niger telah hancur oleh perubahan iklim dan munculnya ekstremis.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,intisari.id |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Veronica S |
Komentar