GridPop.ID - Indonesia tengah berasa di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Boleh dibilang kebijakan yang dimulai dari tanggal 3 Juli 2021 ini membuhkan hasil karena selama 4 hari belakangan angka kasus harian Covid-19 menurun.
Namun, epidemiolog dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Windhu Purnomo justru mengingatkan masyarakat agar tidak terlena hal ini.
Jika kita melihat dalam data, jumlah penambahan kasus harian Covid-19 pada Kamis, 15 Juli 2021 adalah 56.757 kasus. Ini merupakan penambahan kasus terbanyak.
Kemudian pada Jumat, 16 Juli 2021, jumlah penambahan kasus harian ada 54.000 kasus.
Pada Sabtu, 17 Juli 2021, angka kasus harian Covid-19 menunjukkan penambahan 51.952 kasus. Di hari Minggu, jumlah kasus harian yang dilaporkan 44.721 kasus.
Sedangkan kemarin, Senin (19/7/2021) jumlah kasus harian yang dilaporkan 34.257 kasus.
Meski secara data angka kasus harian Covid-19 mengalami penurunan tapi ternyata ada sesuatu yang janggal.
Windhu Purnomo menyampaikan, melihat data harus secara keseluruhan. Artinya, bukan hanya jumlah kasus yang menurun saja yang dilihat.
"Kita tidak bisa hanya melihat kasus absolut (yang dilaporkan). Karena kasus absolut sangat tergantung pada jumlah testing," ungkap Windhu, Senin (19/7/2021), dikutip dari Sripoku.
Ia menegaskan kita tidak bisa hanya melihat jumlah kasus yang dilaporkan tanpa melihat jumlah testing yang telah dilakukan.
"Dan yang terbaik adalah melihat positivity rate. Ini didapat dari (perhitungan) kasus dibagi jumlah testing," ungkapnya.
Untuk saat ini, kata Windhu, angka positivity rate di Indonesia selalu naik setiap harinya. Menurut data yang dimilikinya, angka positivity rate Indonesia pada Minggu 18 Juli 2021 adalah 30,55 persen. Artinya dari 100 orang yang dites, ada 30-31 orang yang positif Covid-19.
Kemudian pada hari Sabtu, 17 Juli 2021, angka positivity rate Indonesia 30,07 persen. Ini sudah menunjukkan kenaikan pada hari sebelumnya. Di hari Jumat, 16 Juli 2021, angka positivity rate Indonesia 29,71 persen.
"Jadi (angka positivity rate) dari 29,71 persen (pada Jumat), naik jadi 30,07 persen, dan terakhir hari Minggu 30,55 persen,"
"Nah jadi artinya masih terus meningkat (kasus harian). Jangan keliru kita," jelas Windhu.
Windhu juga mengatakan pihaknya melihat keanehan. Pasalnya, pekan lalu Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa akan meningkatkan jumlah testing Covid-19 hingga 500.000 per hari.
"Tapi ini (testing) kenapa turun terus. Hari ini aja (Senin, 19 Juli 2021) jumlah testingnya hanya 127.461. Itu pun campuran antara PCR dan antigen. Kalau hanya antigennya itu sekitar 80 ribu sendiri (jumlah tesnya)," ungkap Windhu.
Jika dibandingkan dengan dua hari sebelumnya, Sabtu (17/7/2021), jumlah testing yang dilakukan adalah 185.321. Pada Minggu (18/7/2021), jumlah testing yang dilakukan Indonesia adalah 138.046 tes.
"Ini makanya jumlah kasus yang dilaporkan turun. Tapi kenyataannya, positivity rate naik terus," pungkasnya.
Kemudian, sebagai tambahan informasi, perpanjangan PPKM sedang menjadi isu yang sedang ramai diperbincangkan.
Pasalnya hari ini, Selasa (20/7/2021), merupakan hari terakhir pelaksanaan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat.
Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy pun sempat mengatakan, Presiden Joko Widodo telah memutuskan memperpanjang penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat hingga akhir Juli.
Hal itu disampaikan Muhadjir saat mengunjungi Hotel University Club UGM yang dijadikan shelter pasien Covid-19 di Yogyakarta, Jumat (16/7/2021).
"Tadi Rapat Kabinet terbatas yang saya ikuti waktu saya di Sukoharjo (Jateng) sudah diputuskan Bapak Presiden dilanjutkan sampai akhir Juli PPKM ini," kata Muhadjir, seperti dilansir Kompas, Jumat (16/7/2021).
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas,Sripoku |
Penulis | : | Arif B |
Editor | : | Veronica S |
Komentar