Saya menjawab - "Ada. Saya dengar."
Kak Ina menjawab - “Kamu tahu tidak, saya pergi ke ruangan itu. Kakak beradik itu yang ribut. Tapi saat saya mengetuk pintu tidak dibuka."
Saya belum sempat menjawab, Kak Ina kemudian pergi dan terlihat benar-benar marah.
Malam itu, setelah pulang kerja, saya menegur kakak beradik itu di halaman belakang dan menceritakan tentang hal kemarin.
Salah satu dari mereka kemudian menjawab.
"Kemarin? Kemarin kami orang tidak pulang, kak. Ibu dan ayah datang ke sini, jadi kami tidur di rumah saudara."
Aku terdiam. Saya sangat yakin bahwa saya melihat jelas mereka kembali dan naik ke kamar.
Tetap saja, mereka mengatakan tidak pulang dan mereka kemudian menunjukkan tas pakaian kotor yang mereka bawa.
Malam itu saya tidak berani tidur sendirian, saya mengajak teman lain untuk menemani. Saya anggap bahwa kejadian malam lalu hanya gurauan saja.
Dan bukan hanya saya, keempat bersaudara itu juga meminta untuk tidur di kamar lain.
Aku masih ingat wajah mereka malam itu.
Klik link artikel asli di bawah ini untuk dapat kejutan khusus dari GridPop.ID (*)
Source | : | siakapkeli.my |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar