GridPop.ID - Biasanya bagi setiap penghuni kontrakan pasti pernah mengalami pengalaman horor bukan?
Di antara kisah horor yang kerap terjadi adalah suara kelereng jatuh, suara kursi atau meja didorong di lantai atas dan masih banyak lagi.
Baru-baru ini, anggota Grup Facebook Klub Cerita Hantu Malaysia, Farhana Anis berbagi pengalaman horor yang melibatkan teman kontrakannya sendiri.
Dikiranya teman, ternyata makhluk lain. Kedengarannya sangat menyeramkan bukan? Berikut cerita lengkapnya.
Assalamualaikum semua. Ini adalah pengalaman di rumah kontrakan saya 4 tahun yang lalu.
Kontrakannya terdiri dari 3 lantai. Saya menempati single room dan berada di lantai dasar.
Bulan itu ada penyewa kontrakan baru yang masuk dan terdiri dari 4 bersaudara, kamar mereka berada di lantai 2.
Suatu malam, setelah selesai bekerja, saya shalat Isya di ruang tamu. Biasanya saya sholat di kamar. Waktu menunjukkan sekitar pukul 11.30 malam.
Kemudian saya lanjutkan dengan mengaji dan sekitar jam 12 malam semuanya selesai. Saya masih duduk di tikar sambil bermain ponsel. (Karena di kamar sinyal tidak begitu kuat)
Tal lama setelah itu, saya mendengar ada seseorang yang pulang. Tidak yakin siapa, jadi saya hanya menunggu sampai pintu terbuka.
Rupanya, teman kontrakan baru dan saudara-saudaranya.
Saya tersenyum, tapi senyuman itu justru tidak dibalas oleh semuanya. Kemudian saya diamkan saja.
Saking sibuknya bermain ponsel, saya tidak sadar sudah jam 1 pagi. Tiba-tiba saya mendengar suara dari lantai atas.
Suaranya benar-benar sangat bising. Mulai dari suara tertawa terbahak-bahak hingga tertawa menjerit.
Suara bising itu berlangsung hampir 10 menit, rasanya ingin menegur.
Pasalnya, di sini ada teman kontrakan lain yang paling lama tinggal dan terkenal tidak ramah juga sedikit galak. Tak ingin terjadi hal yang tidak diinginkan, saya berniat menegur terlebih dahulu.
Saya bangkit dan menuju tangga. Entah mengapa saya berpikir, “Ishh biarlah. Dia pasti pandai menjawab saat kena tegur.”
Saya tak jadi naik, Saya pun masuk ke kamar dan beristirahat. Persis apa yang saya duga, keesokan paginya saat bersiap-siap untuk pergi bekerja, teman kontrakan yang galak turun dan masuk ke kamar.
Saya panggil Kak Ina.
“Kemarin apakah kamu mendengar orang berisik? Saya tidak bisa tidur.”
Saya menjawab - "Ada. Saya dengar."
Kak Ina menjawab - “Kamu tahu tidak, saya pergi ke ruangan itu. Kakak beradik itu yang ribut. Tapi saat saya mengetuk pintu tidak dibuka."
Saya belum sempat menjawab, Kak Ina kemudian pergi dan terlihat benar-benar marah.
Malam itu, setelah pulang kerja, saya menegur kakak beradik itu di halaman belakang dan menceritakan tentang hal kemarin.
Salah satu dari mereka kemudian menjawab.
"Kemarin? Kemarin kami orang tidak pulang, kak. Ibu dan ayah datang ke sini, jadi kami tidur di rumah saudara."
Aku terdiam. Saya sangat yakin bahwa saya melihat jelas mereka kembali dan naik ke kamar.
Tetap saja, mereka mengatakan tidak pulang dan mereka kemudian menunjukkan tas pakaian kotor yang mereka bawa.
Malam itu saya tidak berani tidur sendirian, saya mengajak teman lain untuk menemani. Saya anggap bahwa kejadian malam lalu hanya gurauan saja.
Dan bukan hanya saya, keempat bersaudara itu juga meminta untuk tidur di kamar lain.
Aku masih ingat wajah mereka malam itu.
Klik link artikel asli di bawah ini untuk dapat kejutan khusus dari GridPop.ID (*)
Source | : | siakapkeli.my |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar