‘Long Covid’ dialami oleh pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit pada awal gejala atau memerlukan dukungan oksigen.
Melansir indiatimes, satu penelitian juga menemukan bahwa orang yang mengalami lebih dari lima gejala selama minggu pertama sakit, kemungkinan lebih besar mengalami komplikasi jangka panjang.
Faktor risiko yang diprediksi para peneliti mengalami ‘long Covid’ adalah usia yang lebih tua, wanita, dan memiliki kondisi kesehatan yang sudah ada sebelumnya.
Mungkinkah vaksin Covid-19 mengurangi kemungkinan ‘long Covid’?
Vaksin Covid-19 tidak membuat kita sepenuhnya kebal terhadap virus.
Namun, itu bisa meminimalkan risiko penyakit parah.
Namun, masih ada risiko tertular virus dan meskipun kemungkinannya sangat rendah, mengembangkan gejala ‘long Covid’ pun masih sangat mungkin terjadi.
Setelah Anda dinyatakan negatif dari kasus Covid-19 Covid-19 yang dialami, bukan berarti Anda baik-baik saja.
Cara mengatasinya Gejala long covid dapat memengaruhi tubuh dengan cara yang berbeda-beda, tidak ada satu pengobatan khusus yang dapat membantu memulihkannya.
Meski begitu, long covid bisa diminimalisir dengan cara cukup beristirahat, mengenali efek samping dari gejala long covid, serta mencari pengobatan simtomatik.
Melansir dari Kompas.com, penyintas yang mengalami long covid juga dianjurkan untuk menjalani pemeriksaan klinis dan pemindaian pada saat pemulihan untuk mengelola gejala dengan lebih baik dalam jangka panjang.
Sebuah penelitian baru tampaknya menunjukkan bahwa rehabilitasi mungkin bermanfaat, terutama untuk penyintas Covid-19 dengan kerusakan paru-paru yang serius.
Selain itu, olahraga ringan dan peningkatan aktivitas secara bertahap juga dapat membantu memulihkan long covid.
Baca Juga: Serang Indra Penciuman, Begini Cara Ampuh Memulihkan Kemampuan Mencium Bau Usai Sembuh dari Covid-19
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,intisari.id |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Veronica S |
Komentar