Namun, menurut pakar parenting Dr Justin Coulson, sebaiknya hindari hal itu.
Anak-anak yang terus-menerus dibandingkan dengan saudara kandung mereka akan menurunkan harga diri mereka dan mengurangi motivasi serta meningkatkan kecemasan.
2. Membebani anak-anak dengan masalah kita
Memang hal yang baik untuk berbicara dengan anak dan menunjukkan kepada anak cara yang sehat untuk mengekspresikan emosi.
Tetapi kita harus menghindari membebani mereka dengan masalah pribadi kita, hal ini dapat menciptakan dinamika yang aneh di mana anak dapat menjadi orang tua atau teman.
Kita seharusnya tidak meminta bantuan emosional kepada anak-anak kita dan membiarkan mereka tetap menjadi anak-anak.
3. Melampiaskan rasa frustrasi kepada anak-anak
Kita seharusnya tidak pernah melampiaskan rasa frustrasi kita kepada anak-anak kita bahwa sesuatu yang bukan salah mereka adalah kesalahan mereka.
Sebaliknya, kita harus mengenali emosi kita sendiri dan alasan di baliknya dan memberi diri kita ruang dan waktu untuk menenangkan diri.
4. Mengabaikan perasaan anak-anak
"Kamu akan baik-baik saja," adalah respons yang sangat populer yang kita gunakan ketika kita ingin meyakinkan anak kita.
Mungkin tampak bagus untuk dikatakan, tetapi sebenarnya tidak.
Kita harus belajar untuk berhenti mengabaikan perasaan anak-anak kita dan sebaliknya menerimanya, membicarakannya, dan menawarkan solusi untuk masalah mereka, sekecil apa pun yang terlihat.
Kita tidak bisa melupakan bahwa emosi yang mereka rasakan itu nyata, dan terkadang mereka membutuhkan lebih dari sekadar kata “Tidak apa-apa".
Source | : | Kompas.com,Nova.ID |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Veronica S |
Komentar