GridPop.ID - Olimpiade Tokyo 2020 akhirnya dihelat juga setelah mengalami penundaan satu tahun lamanya.
Setidaknya ada 11 ribu dari seluruh penjuru dunia yang akan bertanding memperebutkan medali.
Selama perhelatan yang berlangsung antara 23 Juli hingga 8 Agustus 2021 ini para atlet akan tinggal di The Olympic Village.
Melansir dari Tribun Travel, The Olympic Village pada dasarnya adalah semenanjung di Prefektur Harumi, Tokyo, Jepang yang dibangun sedemikian rupa dengan Teluk Tokyo mengelilingi tiga sisinya.
Dari The Olympic Village, para atlet bisa menyaksikan laut.
The Olympic Village berdiri di atas tanah seluas 110 hektar dengan 21 gedung asrama.
The Olympic Village sebenarnya memiliki kapasitas mencapai 10.000 atlet olimpiade dan 4.000 atlet paralimpiade.
Saat ini, jumlah tersebut telah dikurangi menjadi 6.000-7.000 atlet, media, dan staf olimpiade per hari, sesuai dengan protokol COVID-19.
Tempat itupun dilengkapi berbagai fasilitas agar para atlet nyaman dan betah tinggal di sana.
Salah satunya yaitu kantin yang buka selama 24 jam dan menyajikan sekitar 700 menu makanan.
Tak sampai di situ, The Olympic Village memiliki salon, pusat kebugaran, kantor pos, kafetaria, dan bahkan gerai McDonald's.
The Olympic Village juga menyediakan lounge yang digunakan sebagai tempat bagi para atlet untuk bersiap sebelum pertandingan atau tempat istirahat di sela-sela kompetisi.
Namun di balik kemewahannya itu, ada curhatan viral dari Ben Wanger dan atlet Israel lain.
Dalam video yang dia unggah di TikTok, Wanger mengaku harus tidur di atas kadus.
Bukan sembarangan kardus, kardus yang dipakai para atlet Olimpiade Tokyo 2020 sudah didesain sedemikian rupa hingga berbentuk dipan.
Klaimnya, tempat tidur kardus ini kokoh dengan satu pengecualian. Yakni tidak bisa dipakai untuk seks atau hubungan badan.
Dalam video yang diunggah pada Senin (26/7/2021), terlihat Wanger dan delapan pria lainnya menguji kapasitas sebenarnya tempat tidur itu.
Tempat tidur kardus di Olimpiade Tokyo telah menjadi obyek daya tarik budaya, di tengah rumor bahwa mereka dibangun untuk mencegah para atlet berhubungan seks satu sama lain (sehingga mencegah kontak dekat yang tidak perlu).
Namun ternyata, seperti yang dikutip dari Kompas.com, rumor itu salah.
Takashi Kitajima, Manajer Umum Perkampungan Atlet, mengatakan kepada AP pada Januari 2020 bahwa tempat tidur dapat menampung hingga 440 pound (181 kg).
Tempat tidur, yang dibuat oleh perusahaan Jepang Airweave, dapat didaur ulang dan rencananya sudah dibuat bahkan sebelum pertandingan dibatalkan pada 2020 karena pandemi.
"Mendapat banyak pertanyaan tentang tempat tidur di Olympic Village, jadi hari ini kita akan memeriksa dan melihat berapa banyak orang yang diperlukan untuk memecahkan salah satu tempat tidur kardus ini," kata Wanger di awal video viral, yang telah telah dilihat lebih dari 400.000 kali sejak diunggah 24 jam yang lalu.
Awalnya, Wanger melompat di tempat tidur sendirian.
Satu per satu, lebih banyak anggota tim Israel bergabung untuk melompat bersamanya. Ranjang itu akhirnya benar-benar hancur setelah sembilan orang melompat secara bersamaan di atasnya.
Baca Juga: Allianz Memulai Kemitraan Global Olimpiade dan Paralimpiade untuk 8 Tahun ke Depan
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Travel |
Penulis | : | Arif B |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar