"Ada oligomenore, yaitu menstruasi yang lebih jarang. Lebih dari 35 hari, bahkan bisa dua bulan baru ada," ujar Mery, Selasa (24/4/2018).
Namun, hal itu tidak berlaku pada remaja yang baru saja menstruasi.
Pasalnya, remaja masih memiliki jadwal menstruasi yang tidak rutin yang disebabkan oleh siklus hormonal yang belum stabil.
2. Darah menstruasi terlalu banyak
Biasanya, volume darah menstruasi hanya sekitar 40cc atau sekitar tiga sendok makan dalam sehari.
Mery mengatakan, cara mudah untuk mengetahui apakah darah menstruasi terlalu banyak atau tidak yaitu dengan melihat kebiasaan di malam hari.
Menurut Mery, jika kita terbangun di malam hari untuk mengganti pembalut, artinya itu adalah salah satu tanda.
"Itu sebenarnya sudah salah satu indikator atau setiap satu jam harus ganti," tutur dia.
3. Warna darah
Warna darah menstruasi akan bervariasi sesuai dengan fase yang dilewati.
Misalnya, saat awal haid, darah biasanya berwarna merah dan menjadi kecoklatan saat menuju berakhirnya fase menstruasi.
Yang perlu dikhawatirkan adalah jika warna darah cenderung ekstrem.
"Misalnya darah menjadi merah campur kehitaman, atau pucat sekali juga bisa karena anemia," jelas Mery.
Source | : | Kompas.com,NOVA |
Penulis | : | Veronica S |
Editor | : | Veronica S |
Komentar