Dampak penurunan tanah di Jakarta dapat dilihat pada beberapa bentuk, seperti retak bangunan dan infrastruktur, perubahan sungai dan sistem aliran drainase, perluasan pesisir, tidak berfungsinya sistem drainase, dan peningkatan intrusi air laut.
Di wilayah pesisir Jakarta yang memiliki tingkat penurunan tanah yang relatif lebih tinggi, dampaknya akan terjadi berupa banjir pantai saat air pasang.
Banjir pesisir yang berulang kali ini tidak hanya merusak fungsi bangunan dan infrastruktur, tetapi juga berdampak buruk kualitas lingkungan hidup dan kehidupan.
Faktor yang mempercepat Jakarta tenggelam Menurut Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jakarta Tubagus Soleh Ahmadi, ada beberapa faktor yang mempercepat tenggelamnya ibu kota Indonesia ini.
Misalnya, kenaikan suhu rata-rata global dan penurunan tanah yang sangat signifikan, contohnya di wilayah pusat sekitar 8 sentimeter dan utara 24 sentimeter per tahun.
Indikator yang menunjukkan Jakarta bisa tenggelam adalah banjir Ibu Kota dari tahun ke tahun selalu dikontribusi dari wilayah yang mengalami penurunan permukaan tanah tersebut.
Selain itu, ada sebaran luasan angka banjir rob di Jakarta dari tahun 2011-2020 yang terus mengalami peningkatan.
Source | : | Kompas.com,Megapolitan Kompas |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar