Tentu saja bahan tersebut akan jadi jeans yang mudah robek saat dipakai.
Jeans dengan bagian tepi yang rapat akan membuat penampilan kita semakin baik.
"Intinya adalah, seperti semua manufaktur, ada produksi yang baik dan prosedur produksi yang buruk," kata Alton.
"Ini berawal dari bahan menuju proses manufuktur sebagai usaha menjaga lingkungan," tambahnya.
Usaha untuk menjaga lingkungan dalam industri fashion, kata Alton, juga menentukan harga akhir dari sebuah produk.
4. Kenyataan tentang denim mewah
Menurut pakar denim bernama Bryce Alton, kita nggak benar-benar mendapatkan jeans kualitas superior ketika mengeluarkan banyak uang untuk membelinya.
“Biaya untuk produksi jeans jelas akan bervariasi tergantung di mana, bagaimana, dan apa yang diproduksi dari semua itu,” kata dia.
Jeans yang dibuat di negara dunia ketiga, seperti China, memiliki biaya yang jauh lebih rendah.
Hal ini karena upah minium pegawai yang bekerja, umumnya juga rendah dibandingkan negara lain.
Dalam banyak kasus, ini juga berlaku untuk jeans yang dibuat oleh pabrik yang nggak mengikuti kebijakan lingkungan yang ketat.
Upah pekerja dan kebijakan lingkungan yang ketat juga bisa meningkatkan harga produk.
Selisih harga yang kecil bagi setiap unit denim mungkin nggak masalah bagi kita.
Tapi, menurut Bryce Alton, perbedaan biaya satu dolar atau sekitar Rp 14.000 per unit untuk produksi 10 juta jeans per tahun di China, misalnya, mampu menciptakan penghematan hingga 10 juta dolar atau Rp 139 triliun.
Jeans alias Jins atau jengki pada tahun 1950-an adalah sejenis celana yang dibuat dari bahan yang keras dan kuat yang disebut denim.
Jins sering dikenakan sebagai pakaian kerja.
Terkadang kata:jins" diindikasikan untuk model jins biru yang diciptakan ileh Jacob W. Davis.
Jins diperkenalkan di Amerika Serikat oleh Levi Strauss pada tahun 1872.
Pada akhir 1800-an, jins dikenakan oleh buruh tambang dan saat itu bahan yang digunakan adalah berasal dari kain terpal.
Source | : | Kompas.com,wikipedia |
Penulis | : | Hotia |
Editor | : | Hotia |
Komentar