Ia juga menyarankan, sebaiknya mi instan sebaiknya dikonsumsi dengan cara mengkombinasikan dengan makanan yang bukan makanan pemrosesan dan lebih sehat, seperti sayur dan telur.
Bila Anda terbiasa mengonsumsi mie instan setiap hari, maka mulailah dengan mengurangi porsinya secara perlahan namun pasti.
Ada baiknya diimbangi dengan memperbanyak makan makanan sehat dan bergizi variatif, seperti buah dan sayur, untuk menjaga kesehatan tubuh.
Kandungan berbahaya dalam mi instan
Dilansir dari laman gridhelath.id, mi instan telah terbukti secara klinis tidak dapat dikonsumsi berlebihan, karena bisa memicu berbagai masalah kesehatan.
Untuk lebih jelasnya, berikut fakta mi instan sangat tidak disarankan untuk dikonsumsi sering, apalagi menjadi makanan utama.
1. Mengandung lemak jahat
Mi instan mengandung lemak jahat, seperti asam lemak jenuh dan lemak trans.
Jika dikonsumsi berlebihan, zat tersebut bisa meningkatkan kadar kolesterol, stroke, hipertensi, bahkan masalah gula darah.
2. Sulit dicerna
Mi instan memerlukan waktu lama untuk dicerna tubuh sehingga bisa membebani proses pencernaan.
Kabarnya, mi instan sudah ada di dalam perut selama 20 menit pun tetap utuh.
Selain itu, kandungan pengawet mi instan bisa memicu asma, kecemasan, dan diare.
Tinggi kandungan garam
3. Kandungan garam dalam mi instan sangat tinggi.
Riset 2014 dalam American Journal of Hypertension membuktikan, konsumsi garam yang tinggi menjadi faktor utama kematian di dunia.
Pasalnya, konsumsi garam atau natrium berlebihan bisa menyebabkan tekanan darah tinggi dan penyakit jantung.
Gridpop.ID (*)
Source | : | sajiansedap.com,Gridhealth |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar