GridPop.ID - Mi instan menjadi makanan favorit bagi masyarakat sejuta umat.
Bahkan, banyak orang sampai menyetok mi instan dalam jumlah banyak di rumah.
Pasalnya, mi instan merupakan makanan darurat yang mudah untuk dibuat dan juga mudah didapatkan.
Namun, mengkonsumi mi instan terlalu sering juga memiliki dampak buruk bagi tubuh.
Karena itu, seorang peneliti pun melakukan penelitian pada wanita yang sering mengonsumsi mi instan dua kali dalam seminggu.
Faktanya mengejutkan
Dilansir dari laman sajiansedap.com, penelitian yang dilakukan oleh Dr Hyun Joon Shin di Amerika menunjukkan risiko yang lebih besar pada perempuan yang gemar makan mi instan.
Hasil studi yang dipublikasikan dalam Journal of Nutrition itu menyebutkan, wanita yang mengonsumsi mi instan dalam dua kali atau lebih dalam seminggu akan berisiko lebih tinggi terkena sindrom metabolik dibandingkan dengan yang tidak makan mie instan sama sekali.
Sindrom metabolik adalah sekumpulan kondisi yang terjadi secara bersamaan seperti peningkatan tekanan darah, kadar gula darah yang tinggi, kelebihan lemak di sekitar pinggang, serta kenaikan kadar kolesterol yang tidak biasa.
Dilansir dari healthline.com, beberapa peneitian juga mengatan bahwa kandungan MSG dapat berdampak negatif bagi kesehatan otak.
Satu studi menemukan bahwa MSG dapat menyebabkan pembengkakan dan kematian sel-sel otak dewasa.
Meskipun MSG kemungkinan aman dalam jumlah sedang, beberapa orang mungkin memiliki sensitivitas terhadap MSG dan harus membatasi asupannya.
Kondisi ini dikenal sebagai kompleks gejala MSG.
Penderita mungkin mengalami gejala-gejala seperti sakit kepala, otot tegang, mati rasa dan kesemutan.
Cara mengatasi bahaya mie instan Seorang ahli gizi di New York University, Lisa Young mengatakan, sebenarnya mi instan boleh dikonsumsi asalkan tidak setiap hari.
Ia juga menyarankan, sebaiknya mi instan sebaiknya dikonsumsi dengan cara mengkombinasikan dengan makanan yang bukan makanan pemrosesan dan lebih sehat, seperti sayur dan telur.
Bila Anda terbiasa mengonsumsi mie instan setiap hari, maka mulailah dengan mengurangi porsinya secara perlahan namun pasti.
Ada baiknya diimbangi dengan memperbanyak makan makanan sehat dan bergizi variatif, seperti buah dan sayur, untuk menjaga kesehatan tubuh.
Kandungan berbahaya dalam mi instan
Dilansir dari laman gridhelath.id, mi instan telah terbukti secara klinis tidak dapat dikonsumsi berlebihan, karena bisa memicu berbagai masalah kesehatan.
Untuk lebih jelasnya, berikut fakta mi instan sangat tidak disarankan untuk dikonsumsi sering, apalagi menjadi makanan utama.
1. Mengandung lemak jahat
Mi instan mengandung lemak jahat, seperti asam lemak jenuh dan lemak trans.
Jika dikonsumsi berlebihan, zat tersebut bisa meningkatkan kadar kolesterol, stroke, hipertensi, bahkan masalah gula darah.
2. Sulit dicerna
Mi instan memerlukan waktu lama untuk dicerna tubuh sehingga bisa membebani proses pencernaan.
Kabarnya, mi instan sudah ada di dalam perut selama 20 menit pun tetap utuh.
Selain itu, kandungan pengawet mi instan bisa memicu asma, kecemasan, dan diare.
Tinggi kandungan garam
3. Kandungan garam dalam mi instan sangat tinggi.
Riset 2014 dalam American Journal of Hypertension membuktikan, konsumsi garam yang tinggi menjadi faktor utama kematian di dunia.
Pasalnya, konsumsi garam atau natrium berlebihan bisa menyebabkan tekanan darah tinggi dan penyakit jantung.
Gridpop.ID (*)
Source | : | sajiansedap.com,Gridhealth |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar