GridPop.ID - Sebagai orang tua, tentu harus terus memperhatikan tumbuh kembang dan mengawasi segala tingkah laku anak-anaknya.
Namun, hal mengejutkan justru dialami oleh ibu ini.
Dirinya menemukan fakta mengejutkan setelah menemukan tanda aneh di leher putrinya.
Karena hal itu, kelakuan sang anak yang tak pernah diketahuinya akhirnya terkuak.
Diberitakan oleh suar.id pada (6/3/19), kisah ini terjadi pada gadis 16 tahun asal Malaysia.
Gadis itu membuat ibunya kaget bukan kepalang lantaran menemukan hal ganjil pada dirinya.
Dikutip dari Orientaldaily.com.my via World of Buzz (5/3/2019), ibu tersebut menemukan cupang (bekas ciuman) di leher putrinya.
Setelah diinterogasi oleh sang ibu, gadis itu akhirnya mengaku pernah berhubungan intim degan lima pria berbeda.
Gadis 16 tahun itu pertama kali melakukan hubungan intim tak lama setelah menyelesaikan ujian Penilaian Menengah Rendah (PMR) di sekolah menengahnya, pada Oktober 2018 lalu.
Waktu itu, seorang teman pria dan dua sepupu prianya menjemputnya dari sekolah dan pulang bersama.
Sesampainya di rumah dan mendapati rumah dalam keadaan kosong, mereka melakukan hubungan intim dengan gadis 16 tahun itu.
Ini berarrti si gadis tidak hanya kehilangan keperawanannya saja saat masih di bawah umur melainkan juga melakukan hubungan intim dengan tiga pria berbeda secara bersamaan.
Setelah kejadian tersebut, gadis ini kembali melakukan hubungan intim dengan degan dua pria lain yang berbeda.
Kejadian itu terjadi pada 1 Maret 2019 ini yang akhirnya membongkar semuanya.
Pada tanggal 3 Maret 2019, sang ibu melihat keganjilan pada anaknya itu – cupang di lehernya.
Ia kemudian mendengar semua cerita anaknya itu dan mendesakkanya untuk melakukan laporan polisi.
Polisi akhirnya berhasil menahan lima pria yang melakukan hubungan intim dengan gadis tersebut untuk diinterogasi. Usia mereka antara 16 - 20 tahun.
“Lima tersangka tidak memiliki catatan kriminal sebelum kejadian ini, dan akan dikembalikan selama empat hari mulai 4 Maret. Tiga dari lima tersangka adalah siswa sekolah menengah, dan dua lainnya adalah siswa putus sekolah dan penjaja air mineral," ujar Asisten Komisaris Dzulkhairi Mukhtar kepolisian daerah Iskandar Puteri.
Gadis 16 tahun itu diketahui hanya tinggal berdua dengan sang ibu di rumahnya daerah Kangkar Pulai, Iskandar Puteri, Johor.
Usia pernikahan yang diperbolehkan di Malaysia adalah 16 tahun, sehingga jika kelima pria tersebut terbukti bersalah, mereka dapat menerima hukuman atas tuduhan pemerkosaan.
Pentingnya Pendidikan Seks Sejak Dini
Memberikan pendidikan seks pada anak sering kali dianggap hal yang tabu bagi orangtua.
Padahal, pendidikan seks seharusnya sudah diberikan sejak dini.
Dilansir dari laman kompas.com, Dokter spesialis obstetri dan ginekologi Boyke Dian Nugraha mengungkapkan berbagai alasan mengapa memberi pendidikan seks sejak dini pada anak sangat penting.
Boyke mengatakan, memberi pendidikan seks sejak dini bisa melindungi anak dari pelecehan seksual.
"Anak-anak kita tidak mendapat pendidikan seksual sejak dini. Sementara orang yang mengincar anak ada di sekelilingnya. Ketika terjadi pelecehan seksual, anak yang tidak tahu menganggap hal itu bukan masalah," terang Boyke dalam acara peluncuran buku "Adik Bayi Datang Dari Mana?" di Jakarta, Selasa (19/4/2016).
Pendidikan seks juga mencegah perilaku seks bebas, kehamilan tidak diinginkan, aborsi, pemerkosaan, hingga penularan penyakit seksual.
Boyke mengatakan, kurangnya pengetahuan tentang seks bisa menyebabkan kehamilan yang tidak diinginkan pada usia dini.
Akibatnya, bisa membuat anak melakukan aborsi tidak aman dan berujung pada peningkatan risiko kematian ibu.
"Kasus aborsi yang tidak aman per tahun menyumbang angka kematian ibu. Itu karena mereka kurang mendapat pendidikan seks," kata Boyke.
Sayangnya, menurut dokter Sonia Wibisono yang juga manulis buku "Anak Bayi Datang dari Mana?", pendidikan seks sering dianggap hal yang tabu.
Akhirnya orangtua merasa risih membicarakannya dengan anak atau membiarkan anak mencari tahu dengan sendirinya ketika beranjak remaja.
Bahkan, ada pula yang menganggap membicarakan seks sama dengan mengajarkan anak berhubungan seks.
Padahal tidak demikian. Tentunya, pendidikan seks diberikan sesuai usia anak.
Dalam buku "Anak Bayi Datang dari Mana?", Boyke dan Sonya pun mempaparkan bagaimana cara orangtua memberi tahu anak mengenai seks.
Misalnya, sejak kecil anak diberi tahu bagian organ intim yang tidak boleh disentuh oleh orang lain, siapa yamg boleh membuka bajunya, hingga apa yang harus dilakukan anak ketika ada orang yang ingin menciumnya.
Dengan memberi pendidikan seks, anak dapat melindungi organ intimnya dan tahu bagaimana cara bergaul yang sehat.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Suar.id |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar