Dilansir dari Kompas.com, Kakak kandung Yohanes, Siquito Humberto Marcal, mengatakan, aksi yang dilakukan adik bungsunya itu dilakukan secara spontan.
"Pada saat tali bendera terlepas dan tersangkut, ada beberapa orang yang kemudian mengatakan siapa yang bisa panjat tiang bendera. Mendengar itu, adik saya langsung menuju tiang bendera dan langsung panjat,"ungkap Siquito kepada Kompas.com, Sabtu (18/8/2018) pagi.
Menurut Siquito, saat insiden tali bendera terlepas dan tersangkut di ujung tiang bendera, Yohanes sedang dirawat oleh petugas medis akibat pingsan.
Mendengar ada permintaan tersebut, Yohanes yang berada di tenda medis di tempat upacara langsung bergerak menuju tiang bendera dan melakukan aksinya.
Siquito mengaku, Yohanes sudah sering memanjat pohon di dekat rumahnya usai pulang sekolah.
"Joni ini kalau di rumah, setelah pulang sekolah, dia membantu orangtua dengan mencari buah asam untuk dijual. Pohon asam yang tinggi bisa dipanjatnya," ucapnya.
Dengan kebiasaan itu. kata Siquito, adiknya berani untuk memanjat tiang bendera yang tingginya sekitar 15 meter.
Yohanes merupakan pelajar kelas 1 SMP Negeri Silawan. Dia memanjat tiang bendera itu setelah tali yang akan digunakan untuk mengikat bendera terlepas dan tersangkut di ujung tiang bendera.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Sumsel |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Veronica S |
Komentar