Dilansir dari Kompas.com, Faris mengaku, ia belum sempat menghubungi customer yang hendak mengirimkan paket piala itu ke Inggris.
"Belum saya hubungi. Kebetulan kemarin itu kan karena nguras waktu banget ngurusin ular itu. Jadi ya kemarin itu akhirnya saya sibuk ngurusin kerjaan yang terbengkalai, karena berapa jam itu saya dari pagi sampai siang ngurusin ular," ujar Faris.
Akan tetapi, Faris mengaku ragu bisa melacak atau bertemu kembali dengan customer yang mencoba mengirimkan dua ekor ular itu. Ia berkaca dari pengalaman paket lukisan berisi ular yang ia terima pada Juli 2021.
Ketika itu, ia sudah mencoba menghubungi sang customer, tetapi kontak WhatsApp-nya justru diblokir.
"Nah, yang kedua ini ya kemungkinan ending-nya sama sih. Saya mesti diblokir juga," ujar Faris.
Faris menduga, dua kasus paket berisi ular yang ia alami ini merupakan ulah dari sindikat penyelundup satwa.
Dugaan itu muncul setelah ia membagikan pengalamannya itu di Twitter.
Ia mengatakan, ada beberapa komunitas pencinta reptil yang menghubunginya, dan memberitahunya bahwa tindakan semacam itu biasanya dilakukan oleh penyelundup.
"Ini betul. Memang ada komplotannya. Mereka itu kirim ke luar negeri itu kadang ada yang lolos x-ray, kadang enggak. Jadi sebetulnya, pengiriman ular ke luar negeri gini, penyelundupannya, mungkin sudah berlangsung praktiknya. Hanya memang banyak yang enggak ketahuan, lolos-lolos aja, yang ini kebetulan kena sama saya," kata Faris.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Bogor |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Veronica S |
Komentar