GridPop.ID - Trik jitu yang dilakukan Polsek Kemayoran untuk memberikan pelayanan vaksinasi kepada warga yang belum menerima vaksin ini sungguh menarik.
Pasalnya, ada satu anak yang takut di vaksin kemudian dibujuk dengan diberikan hadiah berupa smartphone dan tas agar di mau di vaksin ini berhasil.
Kejadian itu terjadi di rumah anak yatim di sekitar Kelurahan Serdang, Kemayoran.
"Ada satu anak perempuan yang takut divaksin dan ngumpat di rumahnya. Akhirnya kita bujuk dan berikan hadiah handphone serta tas agar dia mau ikut vaksinasi. Pemberian hadiah handphone itu dimaksud agar dia dapat belajar di rumah secara daring " ujar Kompol Ewo Samono selaku Kapolsek Kemayoran, Rabu (11/8/2021).
Dilansir dari WartaKotalive.com, usai menerima handphone dari pihak kepolisian perempuan berusia 13 tahun bernama Citra itu akhirnya mau mengikuti vaksinasi.
Petugas langsung membawanya ke sentra vaksinasi terdekat.
Hadiah handphone yang diberikan Polsek Kemayoran kepada Citra itu mendapat diapresiasi dari ibunda Citra.
"Hadiah ini sangat bermanfaat, selama ini Citra mengandalkan handphone milik temannya untuk belajar di rumah secara daring," jelasnya.
Lebih lanjut, Ewo mengatakan, taktik jemput bola merupakan salah satu upaya untuk mengajak masyarakat agar lebih aktif dalam kegiatan vaksinasi.
"Upaya ini terus kita lakukan agar masyarakat di Kemayoran bisa divaksin dan mempercepat tercapainya kekebalan kelompok. Kita juga berikan sembako dan mobil antar jemput secara gratis untuk warga," pungkas Ewo.
Diberitakan sebelumnya, untuk mengejar target agar seluruh warga DKI sudah divaksin Covid-19 pada 17 Agustus 2021 atau saat HUT RI ke 76, Gerakan Vaksinasi Merdeka yang diinisiasi Polda Metro Jaya akan melakukan vaksinasi door to door atau ke setiap rumah warga di DKI Jakarta yang belum divaksin.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan langkah door to door ini akan dilakukan relawan gerakan Vaksinasi Merdeka, untuk mengatasi warga yang mengalami keterbatasan sehingga tak bisa datang ke gerai vaksin, meski lokasinya sudah cukup dekat saat ini.
"Door to door ini akan menyasar mereka yang karena keterbatasan tak bisa datang ke gerai vaksin di RW. Misalnya karena sakit, atau tak bisa jalan, dan alasan lain. Relawan akan mendatangi mereka ke setiap rumah," kata Yusri di Mapolda Metro Jaya, Rabu (11/8/2021).
Menurut Yusri dalam pelaksanaannya, yang dikedepan adalah relawan RT dan RW.
"Karena mereka yang tahu, mana warganya yang belum bisa divaksin walau gerai sudah dekat," kata Yusri.
Mereka katanya akan dibantu relawan Vaksinasi Merdeka lainnya dalam pelaksanaan door to door ini.
"Para relawan, mereka semua akan langsung jemput bola door to door," katanya.
Dilansir dari Kompas.TV Polda Metro Jaya akan menempelkan stiker di rumah warga yang telah melakukan vaksinasi Covid-19.
Hal ini disampaikan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus saat menjelaskan soal kendala dalam pelaksanaan vaksin khususnya dalam program Vaksinasi Merdeka.
Penempelan stiker ini bertujuan agar RT dan RW dapat mengontrol setiap warganya yang belum divaksinasi maupun yang sudah divaksinasi.
"Dasarnya dari mana door to door, itu berdasar pendataan tiap RT, karena memang relawan kita salah satunya adalah RT dan RW yang mengendalikan di gerai-gerai situ. Karena dia yang tahu siapa warganya yang belum divaksin dan sudah divaksin," ujar Yusri.
Sementara itu Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus memastikan bahwa gerakan Vaksinasi Merdeka yang massif menyasar warga DKI Jakarta mulai 1 Agustus sampai 17 Agustus 2021 mendatang, akan tetap berlanjut.
Namun sasaran utamanya setelah 17 Agustus nanti adalah warga di wilayah penyangga, yang masuk di wilayah hukum Polda Metro Jaya.
Yakni meliputi Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Kota Depok, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan.
"Kita harapkan nanti pada 17 Agustus nanti 100 persen warga Jakarta sudah divaksin berdasar data target Kemenkes," kata Yusri di Mapolda Metro Jaya, Rabu (11/8/2021).
"Setelah 17 Agustus nanti, kita juga akan massif menyasar menyerbu ke wilayah hukum Polda Metro yang merupakan penyangga Jakarta," tambahnya.
Sebab kata Yusri jika di wilayah penyangga, jumlah warga yang divaksin dirasa kurang, maka akan sangat berpengaruh bagi warga di DKI Jakarta.
GridPop.ID (*)
Source | : | Wartakotalive.com,Kompas.tv |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Veronica S |
Komentar