“Aku ingin menghasilkan cukup uang untuk membantu,” kata Hongchan, merujuk pada ibunya yang mengalami kecelakaan empat tahun lalu.
Hongchan lahir dan besar di Maihe, provinsi Guangdong, dimana menjadi tempat ayahnya bekerja sebagai petani jeruk.
Setelah kemenangannya, penggemar berbondong-bondong ke desa asalnya untuk melihat bagaimana rumah Hongchan.
Media sosial semacam Twitter di China, Weibo, ramai dengan tagar yang terjemahannya "cara melihat rumah Quan Hongchan jadi spot foto Internet", dan mendapat lebih dari 25 juta views.
Berdasarkan laporan setempat menyatakan, massa yang membludak menyebabkan kekacauan di desa.
Serta siaran langsung televisi bahkan sampai hendak memanjat pohon di rumahnya.
Akibatnya, masyarakat umum tidak diperbolehkan lagi berkunjung karena dikhawatirkan malah menjadi penyebaran virus Covid-19, dan lalu lintas yang tersendat karena banyaknya orang yang berkumpul.
Ayah Hongchan, Wenmao, sepakat bahwa orang-orang sebaiknya tetap berada di rumah.
"Mereka bisa kirim salam saja. Tidak perlu datang ke sini. Ini mengganggu hidup mereka dan kita juga, bukan?"
Setelah sukses di Tokyo, Quan Hongchan selanjutnya akan bertanding di Olimpiade Paris 2024.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Grid.ID |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar