Tentara Afghanistan pun mengeluh karena tidak dibayar atau tidak menerima makanan dan amunisi.
Mereka sering ditinggalkan oleh komandan untuk melindungi pos pemeriksaan dan pangkalan yang terbuka.
Prajurit di garis depan diberi sedikit cuti sementara yang terluka diperlakukan dengan buruk.
Selama tiga bulan terakhir militan Taliban sendiri telah dengan cepat menakhlukkan dua ibu kota provinsi paling penting di negara itu, Kandahar dan Herat.
Kekalahan tentara Afghanistan telah mengejutkan baik warga Afghanistan sendiri maupun pendukungnya.
Melansir dari Kompas.com, banyak warga Afghanistan yang kemudian memilih untuk meninggalkan negaranya.
Kekacauan pun terjadi di Bandara Internasional Kabul saat warga berebut menaiki tangga yang penuh sesak ke sebuah pesawat.
Source | : | Kompas.com,Intisari Online |
Penulis | : | Arif B |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar