Singapura melaporkan enam kematian Covid-19 dalam dua minggu terakhir, diantara mereka tidak ada yang divaksinasi.
“Hasil awal pemodelan matematika memperkirakan jumlah kematian dari manula berusia 60 tahun ke atas akan menjadi sekitar 480 pada 2022,” kata Teo Yik Ying, dekan Saw Swee Hock School of Public Health di NUS melansir Reuters pada Selasa (17/8/2021).
Adapun negara lain yang memiliki keberhasilan awal dengan virus Corona yakni Australia yang juga mengubah strategi mereka guna persiapan menghadapi lebih banyak kematian akibat Covid-19 di era sekarang.
Tetapi sebagai salah satu negara yang paling banyak divaksinasi di dunia, Singapura mungkin yang pertama menunjukkan apa artinya itu.
“Jika negara-negara mulai bergerak ke arah strategi endemik Covid-19, diprediksi akan ada lebih banyak kematian terkait,
meskipun masih belum jelas berapa banyak dari ini akan menjadi kematian berlebih dan berapa banyak yang akan terjadi terlepas dari Covid-19, " ucap Teo.
Sementara itu dilansir dari TribunBatam.id, sebelum kebijakan ini muncul, Singapura memberlakukan lockdown sejak 22 Juli lalu.
Lockdown akan segera berakhir dengan alasan jumlah orang yang divaksinasi telah meningkat, yaitu hampir dua per tiga populasi warga atau sekitar 63,4 persen.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,TribunBatam.id |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar