"Tapi namanya teman-teman, kan ada tetap ngeyel. Paling Qilla kalau dah kesel, bilang aja, 'Sok tahu'," lanjutnya.
Qilla beranggapan bahwa DJ tak selalu harus tampil di kelab malam dan berpakaian terbuka lantaran ada banyak sekali ajang kompetisi tingkat daerah, nasional, bahkan dunia yang bisa mewadahi karyanya.
Putri sulung Agus Wahyu dan Ning Winarti tersebut fokus untuk berlatih serta mengikuti kompetisi-kompetisi tersebut.
Diakui Qilla bahwa setelah dirinya sukses memenangi sejumlah kompetisi tersebut, tawaran untuk tampil di kelab malam satu per satu mulai hadir.
Selain memutus stigma negatif tentang DJ, gadis remaja tersebut ingin menunjukkan bahwa meski ia berasal dari pelosok desa, tapi musik ini bisa menjadi sumber prestasinya.
Sederet prestasi yang pernah diraihnya, di antaranya Juara 1 Pioneer DJ Indonesia Crative Mix 2021, Juara 1 Nasional Pekan Pemuda Nasional 2020, Juara 1 Jogja Weekend Festival 2020, dan Juara 1 Indonesian Disc Jockey Championsip Club Mix 2019.
"Ada kakak kelas yang bilang, 'Kamu itu orang desa, kok mainnya DJ, enggak cocok'," kisah siswi kelas IX-A SMP Negeri 1 Pakis itu.
Ia bersyukur lantaran hobi yang ia gemari mendapat dukungan penuh dari kedua orang tuanya.
Awalnya yakni saat usia 7 tahun, ia diizinkan untuk les drum usai melihat ayahnya bermain drum.
Hingga pada 2018, saat ia ingin belajar musik DJ dengan guru privat di Yogyakarta, keinginannya kembali didukung kedua orang tuanya.
Source | : | Kompas.com,TribunJateng.com |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar