Tolak Evakuasi
Terkait kasus yang menimpa Yuliana itu, Kepala Dinas Kesehatan Seram bagian Barat,
Johanes Tapang mengaku pihaknya telah mengirim tim kesehatan sejak Senin (16/8/2021). Tim kesehatan itu meminta keluarga agar segera mengevakuasi Yuiana ke Puskesmas, tetapi ditolak.
“Dari hari senin staf kami naik ke atas (Huku Kecil) untuk pengobatan lengkap dan imunisasi lalu ketemu sama ibu itu (Yuiliana) lalu di suruh turun,” katanya kepada Kompas.com via telepon seluler.
Tim kesehatan meminta Yuliana agar segera dievakuasi ke Puskesmas karena kondisinya yang sangat buruk.
Menurut Johanes, saat diperiksa kondisi kesehatan Yuliana sangat berisiko sebab mengalami gejala hipertensi, kelainan di mulut rahim, dan memiliki tekanan darah tinggi.
“Jadi kalau ditolong di situ sangat berisiko bisa perdarahan lalu meninggal jadi prosedurnya harus dirujuk ke fasilitas yang lebih lengkap, tapi keluarga tidak mau lalu dimasukan ke medsos, kacau ini,” katanya.
Ia mengaku sesuai prosedur pasien yang dalam kondisi seperti itu harus dibawa segera ke fasilitas kesehatan yang memadai agar ditangani dengan baik.
“Jadi bukan kita tidak menghiraukan, harus sesuai prosedur kalau tidak mampu harus dirujuk ke yang mampu. Nah kemarin karena heboh di sana kita turun ke sana kita bilang kalau tidak mau turun kita tidak bertanggung jawab, jangan sampai kita disalahkan,” ungkapnya.
Ia menuturkan soal Yuliana harus ditandu keluarganya, itu merupakan hal biasa sebab tidak ada akses jalan yang memungkinkan ambulans menjemput pasien.
Source | : | Kompas.com,parapuan.co |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar