Untuk menjaga kualitas kimiawi beras, dia menyarankan supaya memastikan gabah telah kering sebelum digiling.
Dia menyebut, kandungan air yang rendah akan menghambat proses metabolisme dalam beras. Selain itu, proses penggilingan juga berperan penting dalam menjaga mutu beras.
"Proses penggilingan yang tidak bersih menyebabkan kandungan dedak pada beras menjadi tinggi. Dedak memiliki kadar lemak tinggi yang mudah teroksidasi. Proses inilah yang akan membuat beras lebih cepat berbau apek," ujar dia.
Untuk menghindari serangan hama seperti tikus maupun serangga, dia menyarankan supaya beras disimpan pada wadah yang tertutup rapat dan kuat.
Dia menjelaskan, selain menghindari masuknya uap air yang dapat meningkatkan kadar kelembaban beras, material yang kuat juga dapat menghindari gigitan tikus.
Dia juga menyarankan, jika beras disimpan dalam karung sebaiknya tidak mengunakan karung yang berbahan goni. Sebaliknya, penyimpanan dapat menggunakan karung berbahan plastik agar mampu menahan kontaminasi dari lingkungan eksternal.
"Kadar uap air atau kelembaban yang tinggi juga dapat membuat struktur beras menjadi rapuh dan mudah patah. Selain itu juga memudahkan tumbuhnya jamur atau kapang, serta memicu terjadinya penggumpalan pada beras," kata Pakar Kimia Pangan IPB ini.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Sajian Sedap |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar