“Arifin di bawa ke Mapolres Jumat lalu, hingga kini kondisinya kurang baik, bahkan ia sering bicara ngalor-ngidul tidak jelas,” ungkap Kasat Reskrim Polres Pemalang AKP Suhadi.
Dugaan sementara, pelaku kesal lantaran mantan kekasihnya, Lastri, menikahi pria lain.
“Bisa jadi pelaku gelap mata, karena mantan kekasihnya dinikahi oleh Aldi. Hal itu yang membuat Arifin melakukan tindakan nekatnya," tutup Suhadi.
Sebagai tambahanan, dilansir dari laman kompas.com, menurut Kriminolog Universitas Indonesia (UI) Izraq Sulhin tindak kejahatan tak bisa dinilai dari sudut pandang yang sama. Alasannya, karena masing-masing memiliki latar belakang motif, situasi, dan kondisi yang berbeda.
Izraq menilai, jika tindak kekerasan berujung pembunuhan, biasanya merupakan akumulasi dari permasalahan yang sudah ada sebelumnya. Tindakan ini tak serta merta terjadi.
“Jarang orang langsung bunuh. Jadi umumnya ada konteks masalah interaksi dengan orang lain,” ujar dia.
Ia mengatakan, kejahatan kekerasan juga umumnya dilatarbelakangi tersendatnya mekanisme meredakan ketegangan antar-individu.
“Kejahatan kekerasan pembunuhan dan sebagainya biasanya ditarbelakangi perselisihan individu. Penyebabnya di-bully, sengeketa harta, dan sebagainya. Itu yang disebut perselisihan,” kata Izraq.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Sosok.id |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar