Data berlebih yang diambil ini memungkinkan aplikasi pinjol untuk membaca riwayat semua URL yang telah dikunjungi pengguna di browser, membaca bookmark di browser, hingga melihat koneksi WiFi pengguna.
Untuk aplikasi pinjol ilegal sendiri, Ismail mengakui bahwa mereka memang mengakses data pengguna yang lebih parah.
Ia memberikan contoh salah satu aplikasi pinjol ilegal bernama Gudang Tunai.
"Kalau pinjol illegal memang lebih parah. Mereka ambil: contact history, contact card, storage (foto, video), phone call, cemilan..." tweet Ismail, sebagaimana dikutip KompasTekno, Jumat (27/8/2021).
Dalam tangkapan layar yang disertakan Ismail dari situs APK Fun, aplikasi pinjol ilegal Gudang Tunai dimungkinkan untuk dapat membaca informasi personal pengguna, termasuk membaca kontak yang tersimpan di perangkat pengguna.
Dengan adanya akses ini, memungkinkan aplikasi untuk membaca data tentang kontak pengguna yang tersimpan di perangkat, termasuk frekuensi pengguna menelepon, mengirim e-mail, atau berkomunikasi dengan cara lain dengan individu tertentu.
Itulah mengapa pinjol bisa mendapatkan kontak bahkan meneror teman si peminjam.
"Kalau terima teror untuk ngingetin kontak yg pinjem di pinjol spt ini, diblokir aja," kicau Ismail.
Source | : | Kompas.com,Tribun Timur |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Veronica S |
Komentar