Entah kenapa, tiba-tiba Arsyad bak orang kesurupan.
Dia berjalan menuju dapur, lalu mengambil pisau dan menikam perut ayahnya.
Begitu pisau menghujam perut Sugeng, korban sempat melawan.
Saat perlawanan terjadi, Arsyad kembali menghujamkan pisau, hingga mengenai lengan kiri ayahnya.
Akibat kejadian ini, lengan kiri ayah pelaku robek.
Abang kandung pelaku bernama Riski Sabriani sempat berusaha melerai pertikaian itu.
Namun nahas, Riski Sabriani juga kena tikam di perut dan dagu.
Saat kejadian, Riski ditemukan meninggal dunia di dalam kamar.
Sementara ayah pelaku ditemukan di samping rumah.
Cekcok dengan Riski
Sementara itu, rekan pelaku bernama Iam mengatakan bahwa sebelum kejadian, Arsyad cekcok dengan abang kandungnya.
Peristiwa ini sudah beberapa minggu lalu terjadi.
Kala itu, Riski disebut telah menggadaikan handphone milik ibu mereka.
Arsyad yang tidak terima meminta Riski untuk menebus HP tersebut.
Arsyad memberi Riski waktu 1 x 24 jam untuk mengembalikan HP milik ibu mereka.
"Dia (Arsyad) memang enggak cocok sama abangnya," kata Iam.
Namun, Iam tak menjelaskan apakah HP yang digadai itu sudah dikembalikan atau belum.
Hanya saja, kata Iam, Arsyad sempat meminta tolong pada teman-temannya untuk memberi pelajaran pada sang kakak.
Namun Iam dan teman-teman lain berusaha meredakan amarah Arsyad.
Kuat dugaan, masalah ini pula yang membuat Arsyad tega menikam abangnya hingga tewas di dalam kamar.
Source | : | Tribun Medan,Tribun Lampung |
Penulis | : | Hotia |
Editor | : | Hotia |
Komentar