Sosok Pelaku di Mata Teman
Arsyad, pembunuh ayah dan abangnya dikenal sebagai pribadi yang pendiam.
Selama ini, Arsyad juga jarang bergabung dengan teman-teman satu lingkungan.
Hal itu disampaikan Adit, teman sekaligus tetangga pelaku.
"Dia jarang gabung sama kami. Yang sering gabung itu abangnya," kata Adit.
Adit pun heran, kenapa Arsyad tega menghabisi ayah dan abang kandungnya.
Padahal selama ini Adit tidak pernah dengar kabar jika Arsyad punya masalah dengan keluarganya.
"Enggak pernah dengar ada ribut-ribut. Biasa aja," kata Adit.
Adit pun mengatakan, bahwa dia kehilangan sosok teman yang baik dan mudah bergaul.
Adit mengaku, dirinya lebih dekat dengan Riski.
"Kalau abangnya sering ke masjid. Orangnya humorris dan suka bercanda," kata Adit.
Kendati demikian, Adit berharap masalah ini bisa terungkap dengan jelas, sehingga tidak ada kesimpangsiuran informasi soal peristiwa ini.
Sujud di Depan Jenazah Ayahnya
Sejumlah warga yang ada di lokasi pembunuhan mengatakan bahwa Arsyad tidak melarikan diri pascamembunuh ayah dan abang kandungnya.
Menurut warga, Arsyad terdiam di dalam rumah.
Bahkan saat itu dia bersujud di depan jenazah ayahnya, seolah menyesali perbuatannya.
Dari keterangan masyarakat, pisau yang dipakai Arsyad membunuh ayahnya ditemukan di dapur rumah.
Dia pun mengakui sudah khilaf menghabisi orangtua yang selama ini membesarkannya.
Source | : | Tribun Medan,Tribun Lampung |
Penulis | : | Hotia |
Editor | : | Hotia |
Komentar