GridPop.ID - Pelaku penipuan kepada artis Fahri Azmi akhirnya dibekuk Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Barat.
Pelaku berinisial AH melakukan penipuan dengan berkedok sebagai utusan Presiden Joko Widodo.
Dilansir dari Kompas.com, AH telah ditetapkan sebagai tersangka atas kasus penipuan dengan membawa nama Presiden Jokowi tersebut.
"Benar, anggota kami sudah mengamankan pelaku," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Barat, Kompol Joko Dwi Harsono saat dikonfirmasi, Minggu (29/8/2021).
Kepala Unit Reserse Kriminal Umum (Krimum) Polres Metro Jakarta Barat AKP Avrilendy mengatakan bahwa saat diburu polisi, AH sempat berpindah tempat.
Namun, polisi kemudian berhasil mengidentifikasi keberadaan AH di luar Pulau Jawa.
"Tersangka kami amankan di salah satu rumah yang berada di kawasan Palembang, Sumatera Selatan," kata Avril.
Kemudian AH dibawa ke Polres Metro Jakarta Barat untuk dimintai keterangan.
"Pelaku kami bawa ke Mapolres Jakbar, untuk informasi lebih lanjut akan disampaikan saat rilis," jelas Avril.
Penyidik sebelumnya telah menggeledah rumah AH yang berlokasi di Kompleks Taman Villa Mulia, Kembangan, Jakarta Barat, Jumat (27/8/2021).
Akan tetapi, saat penggeledahan dilakukan, AH disebut sudah tak terlihat sejak akhir Juli 2021.
AH ditetapkan sebagai tersangka setelah penyidik melakukan penyelidikan terkait laporan Fahri yang mengaku telah tertipu sebesar Rp 75 juta.
"Sudah (ditetapkan) tersangka. Sangkaan Pasal 372 dan 378, penipuan atau penggelapan," ujar Avrilendy.
Awalnya Fahri melaporkan kasus ini ke Polda Metro Jaya pada 14 Juli 2021.
Laporan Fahri terkait penipuan itu teregister dengan nomor LP/B/3472/VII/2021/SPKT/Polda Metro Jaya.
Fahri sebelumnya menjelaskan, dugaan penipuan yang dialaminya itu bermula saat ia bertemu dengan pelaku di salah satu acara ulang tahun rekannya pada 10 Juni 2021.
AH mengaku pada Fahri bahwa ia bekerja sebagai utusan Presiden Jokowi yang juga pernah digadang sebagai calon menteri kesehatan menggantikan Terawan yang kala itu menjabat.
"Bahkan AH juga mengirimkan bukti pengangkatannya sebagai utusan khusus Presiden yang ditandatangani oleh Pak Joko Widodo," ujar Fahri dalam keterangannya, Kamis (15/7/2021).
Kalimat manis yang dirangkai AH akhirnya sukses membuat Fahri percaya hingga membuat keduanya berteman.
Kemudian, Fahri dimintai tolong oleh AH yang mengaku sedang ada masalah karena rekeningnya dibekukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"AH juga bilang saat ini sedang ada masalah di Kepolisian dan harus transfer uang sebesar Rp 450 juta secepatnya, sedangkan limit transfer per hari hanya Rp 250 juta," ucapnya.
Fahri lalu mencoba membantu dengan meminjamkan uang sebesar Rp 75 juta karena dijanjikan akan segera diganti pada hari yang sama.
"Setelah ditransfer, AH menghilang dan sulit dihubungi.
Ada data-data dan dua stempel, satu stempel utusan khusus Presiden, kedua stempel SDGs atau PBB. Kedua stempel akan saya jadikan bukti dalam proses hukum ini," ucap Fahri.
Dilansir dari TribunJateng.com, saat polisi menggeledah kediaman AH, dibawa satu kardus berukuran besar dan satu buah mesin printer dari dalam rumah.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,TribunJateng.com |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar