Namun nyatanya, perempuan itu tetap menolak untuk memakainya dengan benar karena alasan kesulitan bernapas.
Sementara, Bernstein telah menuliskan peringatan "Tidak pakai masker, tidak ada kelas" di papan tulisnya.
Tulisan itu tentu dapat dilihat semua mahasiswa, ketika mereka tiba di kelas.
Dia sempat mencoba menjelaskan kepada mahasiswi itu terkait kondisi kesehatan yang mendasari kekhawatirannya.
Sang profesor ini mengidap diabetes tipe 2, hipertensi, dan usia lanjut, sehingga berisiko meninggal dunia akibat penularan Covid-19.
Selain karena mahasiswi itu menolak memakai masker, pengunduran diri Bernstein di tengah semester dipicu kabar ada ada dua mahasiswanya yang lain yang absen karena positif Covid-19.
"Saya pernah mempertaruhkan hidup saya untuk membela negara saat berada di Angkatan Udara, tapi saya tidak bersedia mempertaruhkan hidup saya untuk mengajar dengan mahasiswi yang tidak mau memakai masker."
Demikian kata Bernstein dalam surat elektronik kepada The Red & Black.
"Pengunduran diri ini adalah keputusan yang saya ambil. Saya merasa lega karena saya semakin khawatir ketika pandemi Covid-19 berlangsung dalam beberapa pekan terakhir," sambung dia.
Source | : | Kompas.com,tribunnews |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar