Ia mencoba beberapa bisnis, di antaranya skincare dan bakso aci. Keuntungannya lumayan untuk membeli keperluan, dan mengurangi uang jajan dari orangtua.
Namun saat itu, dia tidak konsisten dengan bisnisnya. Pola pikirnya tentang bisnis pun belum ajeg, hingga bisnisnya pun terhenti.
Selepas SMA, ia mulai serius menekuni bisnis.
"Sekarang selain jualan bakso saya bisnis bakso aci dan ayam bakar di Cimahi. Insha Allah pengen buka Mi Baso Abah juga di Cimahi," tutur dia.
Berkat kerja kerasnya tersebut, dia sudah bisa memberi emas kepada ibunya. Ketika bisa memberi, itu menjadi kebanggaan sendiri untuk Daffa.
Sayangnya Daffa mengaku, sebagian saudaranya ada yang kurang setuju dengan kegiatannya ini. "Takutnya kecapean, ga sanggup, dan lainnya," beber dia.
Melansir dari Tribun Jabar, ramainya pengunjung warung bakso tersebut, bukan hanya karena paras dari para penjualnya, namun juga baik Daffa dan Sinva memang cukup piawai mengolah hidangan bakso yang lezat dengan harga yang ekonomis.
Sehingga puluhan mangkok bakso pun dapat laris terjual setiap harinya.
Salah seorang pemilik Mi Bakso Kampung Abah, Indiska Hadiana mengaku, meskipun warung baksonya baru di buka seminggu lalu, namun selalu ramai tiap harinya.
Namun, sesuai dengan aturan PPKM Darurat yang ditetapkan pemerintah, pihaknya tidak melayani pembelian untuk makan di tempat, kecuali untuk di bawa pulang.
"Kita buka baru hari Minggu kemarin, tapi alhamdulilah banyak masyarakat yang suka dan kembali datang untuk beli bakso lagi. Untuk sementara kita cuma layani pembelian take away ya, sesuai arahan PPKM dari pemerintah," ujarnya saat ditemui.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Jabar |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Veronica S |
Komentar