Pihaknya pun berharap, agar masyarakat dapat ikut serta saling mengingatkan apabila di dapati orang yang berada dan bermain di area jalur kereta api.
"Dengan kesadaran bersama, bukan hanya perjalanan kereta api yang akan terlindungi, tapi tentunya keselamatan masyarakat juga lebih terjaga," katanya. (Cipta Permana).
Sementara dalam kasus lain, beberapa waktu lalu seorang nenek juga tewas tertabrak kereta saat menyebrang.
Namanya Yayah Rohayah (65) seorang nenek yang berjalan memakai tongkat tewas tertabrak kereta api khusus perbaikan saat menyeberang rel usai belanja makanan di Kampung Cinehel RW 02 Kelurahan Parakannyasag, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, Senin (30/8/2021) pagi.
Dilansir dari Kompas.com, korban selama ini hidup sebatang kara di rumah yang lokasinya dekat jalur rel kereta wilayah Selatan Jawa Bandung-Tasikmalaya-Yogyakarta dan seterusnya.
"Korban sudah biasa menyeberang rel berjalan memakai tongkat ke warung di seberang rel untuk belanja makanan. Namun, tadi korban tak mengetahui ada kereta khusus perbaikan yang lalu lalang dan tertabrak sampai meninggal di lokasi kejadian," jelas Oong (54), salah seorang Ketua Rukun Tetangga (RT) di wilayah itu kepada Kompas.com di lokasi kejadian, Senin pagi.
Oong menambahkan, kejadian tertabraknya korban oleh kereta khusus itu terjadi sekitar pukul 07.30 WIB pagi.
Korban selama ini tinggal sendirian di sebuah rumah dan berjalan kaki selalu memegangi tongkat karena jalannya sudah membungkukkan badannya.
Di lokasi pun selama ini warga selalu terlihat lalu lalang menyeberangi rel dengan mengandalkan melihat kiri kanan jalur rel untuk mengetahui apakah ada keteta atau tidaknya.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Jabar |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar