GridPop.ID - Bebasnya pedangdut Saipul Jamil dari penjara pada 2 September 2021 lalu tuai polemik di tengah masyarakat.
Karena saat muncul kabar ia bebas, sang pendangdut langsung mendapat tawaran kerja untuk mengisi sebuah acara di televisi.
Tak hanya itu, mantan narapidana pencabulan anak usia dini ini disambut meriah ketika keluar dari penjara dengan berkalung bunga sambil melambaikan tangan.
Usai bebas dari bui, muncul aksi petisi memboikot Saipul Jamil di change.org dengan tajuk “Boikot Saipul Jamil Mantan Narapidana Pedofilia, Tampil Di Televisi Nasional dan YouTube.”
Target yang dicanangkan petisi ini yakni setengah juta tanda tangan.
Per sore kemarin petisi ini telah ditandatangani 400 ribu orang lebih. Artinya, dalam sehari, bertambah 100 ribu orang yang mendukung pemboikotan Saipul Jamil.
Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) angkat bicara seputar ramainya masyarakat, yang menolak Saipul Jamil tampil di televisi.
Dilansir dari Tribunnews.com, ketua KPI Pusat, Agung Suprio tidak meminta stasiun televisi menghentikan eksistensinya Saipul Jamil. Hanya jangan ditayangkan secara berlebihan.
"Terkait pembebasan Saipul Jamil dan kami meminta kepada seluruh lembaga penyiaran untuk tidak melakukan amplifikasi dan glorifikasi (membesar-besarkan dengan mengulang dan membuat kesan merayakan) terhadap peristiwa dan yang bersangkutan," kata Agung Suprio.
Agung menambahkan, agar tidak terulang di kemudian hari, KPI berharap stasiun televisi tidak memasukkan muatan-muatan terkait penyimpangan seksual, narkoba, prostitusi, dan lainnya di lingkungan artis, khususnya Saipul Jamil.
"Kami meminta, apa yang dialami oleh artis atau publik figur bisa disampaikan secara berhati-hati dan diorientasikan kepada edukasi publik," ucapnya.
"Agar hal serupa tidak terulang serta sanksi hukum yang telah dijalani tidak dipersepsikan sebagai risiko biasa," sambungnya.
Agung Suprio mengatakan langkahnya memberikan pernyataan tersebut, sebagai bentuk respon KPI menanggapi ramainya penolakan Saipul Jamil di televisi.
"Kami berharap lembaga penyiaran memahami sensitivitas dan etika kepatutan publik terhadap kasus yangg telah menimpanya dan tidak membuka kembali trauma korban," ujar Agung Suprio.
Komisioner KPAI Retno Listyarti mengecam glorifikasi pembebasan mantan narapidana kasus pencabulan Saiful Jamil oleh media.
Menurut Retno, glorifikasi pembebasan Saipul Jamil dapat membuat masyarakat memaklumi kejahatan yang dilakukan olehnya.
"Padahal, Saipul Jamil adalah pelaku kekerasan seksual pada anak. Itu perbuatan tercela. Saya khawatir, Para penonton TV menjadi memaklumi penyebab Saipul Jamil masuk penjara," ujar Retno.
Pelaku, menurut Retno, bisa merasa tidak bersalah atas perbuatannya dengan sambutan berlebihan yang diiterimanya.
Dirinya mengatakan hal ini membahayakan, karena bisa memunculkan anggapan bahwa kekerasan seksual merupakan sesuatu yang normal.
"Berikutnya bisa menganggap kekerasan seksual sebagai sesuatu yang normal. Ini sangat berbahaya," tutur Retno.
Selain itu, korban kasus kekerasan seksual bisa merasakan pukulan psikologis akibat glorifikasi ini.
Dirinya menegaskan agar masyarakat berhenti menonton tayangan tentang Saipul Jamil. Menurutnya, menonton Saipul Jamil sama artinya dengan menoleransi kejahatan seksual yang dilakukannya.
"Saya mengimbau masyarakat untuk tidak menonton Saipul Jamil ketika tayang di TV maupun YouTube, karena ketika kita menonton, itu sama artinya kita mentolerir pelaku kekerasan seksual terhadap anak. Pelaku juga jadi tidak punya rasa malu bahkan mungkin tak punya rasa bersalah," pungkas Retno.
Pedangdut Saipul Jamil akhirnya angkat bicara terkait kemunculannya kembali di layar televisi Tanah Air yang menuai kecaman dari banyak pihak.
Dilansir dari Kompas.com, permintaan maaf itu disampaikan saat Saipul Jamil hadir di acara Ngunduh Mantu pasangan Rizky Billar dan Lesti Kejora yang disiarkan stasiun televisi ANTV.
“Saya, Saipul Jamil, ingin menyampaikan sebuah permohonan maaf kepada seluruh pemirsa di rumah,” kata Saipul Jamil dikutip dari tayangan ANTV.
"Mungkin ada kata-kata saya atau tindakan saya yang membuat para pemirsa di rumah kecewa," lanjutnya. Saipul Jamil menyebut dirinya hanya manusia biasa yang tak luput dari dosa.
Saipul Jamil juga memohon bimbingan publik agar bisa lebih baik dalam menjalani hari-harinya sebagai figur publik.
“Saya sudah menebus kesalahan saya dalam penjara. Saya mohon bimbingannya, kasih sayangnya untuk saya menapaki hari-hari ke depan,” kata Saipul Jamil dikutip dari tayangan ANTV, Minggu (5/9/2021). “Sekali lagi dari lubuk hati yang paling dalam, saya minta dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya,” lanjutnya.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Veronica S |
Komentar