GridPop.ID - Kakek Kadri (70) ditemukan meninggal dunia setelah mengantar kayu bakar ke Warung Mbok Yem yang berada di Puncak Gunung Lawu.
Dilansir dari TribunTravel.com, warung makan milik Mbok Yem memang menjadi warung tertinggi di Indonesia.
Bagaimana tidak, Mbok Yem memiliki warung di atas ketinggian 3.150 Mdpl atau hanya selisih 115 Mdpl dari Puncak Gunung Lawu.
Di sana Mbok Yem menjual berbagai makanan seperti pecel, aneka gorengan, serta minuman.
Akan tetapi ada berita menyayat hati terkait sosok yang berjasa dalam membantu kelancaran Mbok Yem dalam berjualan.
Ya, kakek Kadri yang biasa mengantar kayu bakar serta logistik untuk Warung Mbok Yem meninggal dunia.
Dilansir dari Kompas.com, meninggalnya kakek Kadri selepas pulang dari Warung Mbok Yem membuat keluarga terkejut.
Pasalnya, sebelum ditemukan tutup usia, sang kakek memang sudah sering melakukan rutinitas mengantar kayu bakar ke Warung Mbok Yem.
Jenazah almarhum ditemukan oleh sang anak dalam kondisi tengah bersandar di tebing setinggi dua meter pada, Selasa (7/9/2021).
"Kemarin ditemukan menyandar pada tebing tak jauh dari puncak Gunung Lawu, yang menemukan anaknya," tutur salah satu kerabat Kakek Kadri, Saiful.
Saiful berujar, bahwa 30 tahun belakangan ini memang kakek Kadri sering naik turun gunung.
Tujuannya yakni untuk menyuplai sembako serta logistik lain untuk Warung Mbok Yem yang berada di Puncak Gunung Lawu.
Sebelum akhirnya ditemukan meninggal dunia, sang kakek sempat mengantar kayu bakar ke Warung Mbok Yem.
Kakek Kadri diketahui naik pada 25 Agustus 2021.
"Sebelumnya ngirim kayu bakar untuk Mbok Yem sebanyak 11 ikat," kata Saiful.
Akan tetapi, kakek Kadri tak juga pulang setelah berhari-hari pergi mengirim kayu bakar.
Karena khawatir, kedua anak sang kakek menanyakan keberadaan kakek Kadri pada Mbok Yem.
Namun, Mbok Yem menyebut bahwa kakek Kadri langsung turun pada hari itu juga usai mengantar logistik.
"Mereka tanya ke Mbok Yem keberadaan bapaknya, tapi dijawab sudah pulang tiga hari yang lalu," ujar dia.
Dengan bantun sejumlah relawan, anak kakek Kadri mencari keberadaan sang ayah.
Betapa terkejutnya lantaran mereka menemukan jasad kakek Kadri dalam kondisi bersandar di tebing.
Kasat Reskrim Polres Magetan Iptu Rudy Hidajanto menuturkan, tidak ditemukan tanda kekerasan pada tubuh Kakek Kardi.
Dugaan sementara, kakek tersebut terjatuh kemudian meninggal dunia.
Jasad kakek Kardi kemudian dievakuasi oleh tim relawan ke rumah duka di Desa Gonggang, Rabu (8/9/2021).
Keluarga ikhlas menerima kematian Kakek Kardi sebagai musibah.
"Langsung dikebumikan setelah sampai di sini tadi sekitar pukul 18.30 WIB," kata Rudy.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,TribunTravel.com |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar