"Mereka bisa melihat segalanya; mereka bisa mengerti apa yang terjadi.
"Mereka melihat tubuh mereka … atau orang-orang yang mengkhawatirkan kondisi mereka dan dokter yang mencoba menyelamatkan mereka."
Dia mengatakan beberapa orang juga melaporkan perasaan seolah-olah bepergian dengan sangat cepat ke dimensi lain, sementara beberapa lainnya mulai melihat kembali kehidupan mereka.
"Mereka meninjau kembali interaksi yang bertujuan dan bermakna dalam hidup. Dan … mereka menilai diri mereka sendiri; mereka juga menilai diri sendiri sehubungan dengan kemanusiaan," katanya.
Terkadang, kata Dr Parnia, beberapa orang juga merasakan kehadiran mereka sendiri ketika berdiri di pintu kematian.
"Banyak yang menggambarkan bahwa, saat ini, mereka merasa ditemani oleh makhluk atau sosok yang berbelas kasih dan baik hati, yang membimbing dan membantu mereka melewatinya," katanya.
"Lalu mereka membuat keputusan untuk kembali."
Melansir dari GridHealth.ID, Fenomena mati suri digambarkan sebagai tertunda atau berhentinya aktivitas jantung terkait dengan upaya pernapasan yang signifikan setelah serangan jantung.
Penyebab mati suri ini biasanya dikarenakan oleh:
- Hiperkalemia bisa menghambat kembalinya aktivitas jantung dan paru yang sempat terhenti atau return of spontaneous circulation (ROSC).
- Hipotermia yang menyebabkan detak jantung dan denyut nadi menjadi sangat lemah karena pengaruh suhu udara yang dingin.
- Pemberian resusitasi jantung paru (RJP) atau disebut juga dengan cardiopulmonary resuscitation (CPR), biasanya dilakukan kepada orang-orang yang mengalami henti jantung serta tidak mampu bernapas secara normal.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,GridHealth.ID |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar