Dan karena foto dimaksudkan untuk menggambarkan orang-orang yang terbaik, mereka hanya akan tutup mulut untuk menyembunyikan gigi jelek mereka.
5. Senyum seperti orang dalam gangguan jiwa
Pada era Victoria, justru jika seseorang menunjukkan senyum lebar maka akan dikaitkan dengan orang dengan gangguan jiwa.
Penilaian ini berangkat dari norma sosial saat itu, yang mengamanatkan bahwa orang harus memiliki kendali atas emosinya di depan umum.
Jika saat itu seseorang tersenyum lebar, maka akan dianggap sedang mabuk atau jiwanya terganggu.
6. Mahal
Di awal kemunculannya, kamera dipergunakan hanya oleh sedikit orang saja karena mahal.
Kebanyakan orang hanya difoto sekali seumur hidup, yang berarti mereka tidak menganggap enteng acara foto tersebut.
7. Mitos yang beredar
Dilansir dari Tribuntechno, saat itu banyak orang yang termakan mitos yang berlaku di Eropa.
Salah satunya adalah tersenyum saat foto dapat mengurangi usia.
Nah, itu lah yang membuat orang tak mau diambil gambarnya lantaran takut cepat mati.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribuntechno |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar