"Rencana sekitar 3 hari lagi kami mau berangkat ke Tangerang kembali meramtau ke tempat saya sebelumnya," kata Jek.
Jek melanjutkan, dulunya ia bekerja di sebuah restoran yang ada di daerah Jakarta Barat.
Akan tetapi, akibat pandemi Covid-19, tempatnya bekerja tutup.
"Saya sudah lama tinggal di Jakarta sejak tahun 2014, KTP saya juga sudah KTP sana, jadi setelah selesai urusan menikah kedua istri akan saya ajak ke Jakarta," kata Jek.
Jek bercerita ia dipertemukan dengan kedua istrinya dalam waktu yang cukup singkat, ia bertemu dengan Linda saat masih berkerja di sebuah restoran yang ada Jakarta Barat.
"Kalau istri pertama saya kenal waktu masih kerja di Jakarta, sedangkan istri kedua saya kenal saat pulang kampung karena Covid 19," cerita Jek, Kamis (09/09/2021).
Jek Bercerita, seminggu yang lalu tepatnya Kamis (02/09/2021), telah selesai digelar akad dan resepsi bersama istri pertamanya, Linda.
Adapun baik itu Linda maupun Vivin masing-masing dipinang oleh Jek dengan mas kawin yang sama, yakni masing-masing satu seperempat suku emas.
"Keduanya sama untuk perihal mas kawin, yaotu masing-masing satu seperempat suku emas," Kata Joko, Ketua BPD Desa Muara Saling sekaligus paman Jek.
Untuk menuju Desa Muara Saling, tempat tinggal Jek, jika berangat dari Tebing Tinggi yang merupakan pusat pemerintahan Kabupaten Empat dibutuhkan waktu sekitar 1 jam.
Desa Muara Saling secara geografis berbatasan langsung dengan Kabupaten Musi Rawas dan Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu.
Desa yang didiami oleh suku Col atau Wang Haling ini dilintasi oleh Jalan Lintas Sumatera Tengah yang menghubungkan Kabupaten Lahat dengan Kabupaten Musi Rawas.
Dibutuhkan waktu sekitar 10 hingga 15 menit untuk menuju kediaman Vivin dari jalan lintas Sumatera.
Source | : | Kompas.com,tribunnews |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar