GridPop.ID - Poligami merupakan istrilah yang digunakan jika seorang pria memiliki 2 atau lebih istri.
Hal inilah yang dilakukan oleh pria ini.
Dirinya pun sontak menjadi sorotan karena menikahi 2 wanita sekaligus.
Dilansir dari laman tribunnews.com, pria ini bernama Jekklip yang beberapa waktu lalu viral di Empat Lawang, Sumatera Selatan, lantaran menikahi dua perempuan dalam waktu seminggu.
Jekklip (24) dan kedua istrinya Linda Herlina (20) dan Vivin (19) kini jadi pangantin baru.
Warga Kecamatan Saling, Kabupaten Empat Lawang tersebut melangsungkan pernikahan sekaligus bertiga.
Nah kabar terbaru Jeklip kini telah kembali ke Kota Tangerang, Provinsi Banten.
Ia berangkat ke Jawa membawa dua istrinya ke pulau Jawa pada Minggu (12/09/2021).
Jek membawa serta kedua istrinya dengan menaiki bus dari Desa Muara Saling, Kecamatan Saling ke Kota Tangerang, Banten.
"Sekarang saya jualan cigor atau sempolan di Kota Tangerang," Kata Jek saat dihubungi melalui aplikasi pesan singkat WhatsApp, Selasa (14/09/2021).
Ia menambahkan biasanya menjajakan dagangannya dengan berkeliling di seputaran Kota Tangerang.
"Biasanya mutar-mutar di sekitaran Tangerang Kota dan sekitarnya seperti Taman Cibodas, Stasiun Tangerang Kota," Katanya.
Ia juga bercerita untuk aktivitas kedua istrinya membantu ia di rumah dengan menyiapkan segala keperluannya untuk berdagang.
"Kalau kedua istri saya in Allah saya suruh tinggal di rumah dengan bantu-bantu dari rumah," Cerita Jek.
Lama merantau
Jekklip sebenarnya sudah lama merantau ke Jakarta.
Empat Lawang merupakan kampung halamannya.
Pasca menikah, Jekklip membawa dua istrinya ke Jakarta.
Hal ini dibenarkan oleh Linda dan Vivin, dua perempuan yang dinikahi Jekklip.
Keduanya mengatakan sudah siap saling menerima untuk hidup berdampingan di Tangerang mengikuti suaminya.
"Iya, rencanannya tiga hari lagi kita mau berangkat ke Tangerang," kata Vivin, yang dijumpai usai perhelatan akad nikah yang digelar di rumahnya Kamis (9/9/2021) lalu.
Sementara Jek mengatakan, sebelum mereka melangsungkan pernikahan, ketiga keluarga sudah membuat kesepakatan dan mengizinkan ia bersama kedua istrinya untuk hidup serumah.
"Rencana sekitar 3 hari lagi kami mau berangkat ke Tangerang kembali meramtau ke tempat saya sebelumnya," kata Jek.
Jek melanjutkan, dulunya ia bekerja di sebuah restoran yang ada di daerah Jakarta Barat.
Akan tetapi, akibat pandemi Covid-19, tempatnya bekerja tutup.
"Saya sudah lama tinggal di Jakarta sejak tahun 2014, KTP saya juga sudah KTP sana, jadi setelah selesai urusan menikah kedua istri akan saya ajak ke Jakarta," kata Jek.
Jek bercerita ia dipertemukan dengan kedua istrinya dalam waktu yang cukup singkat, ia bertemu dengan Linda saat masih berkerja di sebuah restoran yang ada Jakarta Barat.
"Kalau istri pertama saya kenal waktu masih kerja di Jakarta, sedangkan istri kedua saya kenal saat pulang kampung karena Covid 19," cerita Jek, Kamis (09/09/2021).
Jek Bercerita, seminggu yang lalu tepatnya Kamis (02/09/2021), telah selesai digelar akad dan resepsi bersama istri pertamanya, Linda.
Adapun baik itu Linda maupun Vivin masing-masing dipinang oleh Jek dengan mas kawin yang sama, yakni masing-masing satu seperempat suku emas.
"Keduanya sama untuk perihal mas kawin, yaotu masing-masing satu seperempat suku emas," Kata Joko, Ketua BPD Desa Muara Saling sekaligus paman Jek.
Untuk menuju Desa Muara Saling, tempat tinggal Jek, jika berangat dari Tebing Tinggi yang merupakan pusat pemerintahan Kabupaten Empat dibutuhkan waktu sekitar 1 jam.
Desa Muara Saling secara geografis berbatasan langsung dengan Kabupaten Musi Rawas dan Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu.
Desa yang didiami oleh suku Col atau Wang Haling ini dilintasi oleh Jalan Lintas Sumatera Tengah yang menghubungkan Kabupaten Lahat dengan Kabupaten Musi Rawas.
Dibutuhkan waktu sekitar 10 hingga 15 menit untuk menuju kediaman Vivin dari jalan lintas Sumatera.
Pria yang Poligami Rentan Sakit Jantung
Dilansir dari laman kompas.com, menikah diketahui akan lebih menyehatkan, bahkan membuat seorang pria panjang umur.
Tetapi, pria yang memiliki lebih dari satu istri cenderung lebih gampang sakit jantung.
Sebuah penelitian mengenai pria yang berpoligami menunjukkan pengaruhnya ternyata buruk bagi kesehatan pria.
Salah satu penyebabnya adalah tekanan emosional dan finansial yang dihadapi pria beristri lebih dari satu ini.
Dr.Amin Daoulah, ahli jantung dari King Faisal Specialist Hospital di Jeddah, Arab Saudi, mengatakan, memang ada hasil penelitian yang menunjukkan pria beristri secara umum lebih sehat dan panjang umur.
"Tapi hanya sedikit studi yang meninjau efek poligami pada kesehatan jantung," imbuhnya.
Praktik poligami memang lebih banyak ditemui di Timur Tengah, Afrika Utara dan Selatan, Asia Tengah, dan Asia Tenggara.
Dalam studi terbaru yang dipresentasikan di Kongres Kardiologi Asia Pasifik 2015 ini, diungkapkan kaitan antara risiko dan keparahan penyakit jantung dengan memiliki istri lebih dari satu.
Para peneliti menganalisa pasien yang menderita angina (nyeri dada) yang dirujuk ke 5 rumah sakit di Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.
Sebanyak 687 pria menikah yang diteliti rata-rata berusia 59 tahun.
Sekitar 56 persen menderita diabetes, 57 persen mengalami hipertensi dan 45 persen memiliki riwayat penyakit jantung koroner.
Sekitar dua pertiga pria memiliki lebih dari satu istri (68 persen), sementara itu yang beristri dua ada 19 persen, beristri tiga ada 10 persen, dan memiliki empat istri sekitar 3 persen.
Pria yang punya lebih dari satu istri cenderung berusia lebih tua, hidup di daerah pedesaan, memiliki pendapatan lebih tinggi, dan punya riwayat operasi jantung by-pass.
Hasil penelitian menunjukkan, pria yang berpoligami memiliki risiko 4-6 kali lebih besar menderita penyakit jantung koroner dan beresiko 3-5 kali lebih besar menderita penyempitan pembuluh darah kiri.
Gangguan jantung lain yang rentan diderita adalah gangguan pembuluh darah kecil di jantung.
"Kami menemukan kaitan antara jumlah istri dengan peningkatan risiko penyumbatan pembuluh darah jantung," kata Doulah.
Hal itu antara lain karena pria harus menafkahi lebih dari satu keluarga sehingga ia menghadapi tekanan emosional dan finansial.
"Setiap rumah tangga harus diperlakukan adil dan sama, sehingga hal itu mungkin menimbulkan stres," katanya.
Selain faktor jumlah istri, ada banyak faktor lain yang berpengaruh pada kejadian penyakit jantung, misalnya saja tingkat aktivitas fisik, pola makan, faktor enetik, dan sebagainya.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,tribunnews |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar