GridPop.ID - Pandemi virus Corona atau covid-19 hampir 2 tahun melanda berbagai negara.
Kendati demikian, beberapa orang masih meragukan akan adanya virus covid-19.
Bahkan, masih banyak orang yang menolak vaksinasi covid-19 karena alasan yang beragam.
Hal ini pulalah yang dilakukan oleh pria ini.
Pria ini awalnya mengakui jika dirinya anti vaksin dan tak percaya covid-19 sebelum akhirnya mengalami kenyataan pahit karena istrinya meninggal dunia setelah terinfeksi.
Dilansir dari laman eva.vn pada (16/9/21), Mohd Shahril Hakimi Hamdan, 41 tahun, warga Malaysia, adalah orang yang antivaksinasi.
Sebelumnya, dia tidak percaya adanya virus dan menentang vaksinasi terhadap COVID-19 untuk seluruh keluarga.
Sampai akhirnya dia sadar jika padangannya salah setelah virus corona menginfeksi keluarganya.
Pada 4 Agustus, istri Hamdan, Hasmira Hussain, 38 tahun, dirawat di rumah sakit dan didiagnosis mengidap COVID-19.
Saat itu Ibu Hasmira Hussain sedang hamil 7 bulan.
Sebelumnya, Bapak Hamdan memperhatikan istrinya mengalami beberapa gejala seperti batuk terus menerus dan kehilangan penciuman tetapi tidak pernah menyangka istrinya mengidap COVID-19.
Terinfeksi virus covid-19 saat hami membuat Hasmira Hussain menghadapi banyak ketidaknyamanan beberapa bulan terakhir, bahkan berpotensi mengancam nyawa.
Pada tanggal 7 Agustus, dokter mengumumkan bahwa kondisi kesehatan Ibu Hasmira Hussain memburuk dan membutuhkan ventilator.
Sebelumnya, Ibu Hasmira Hussain melakukan video call dengan suami dan anak-anaknya untuk memandu bagaimana merawat bayi yang baru lahir jika dia tidak selamat.
Keesokan harinya, dokter memutuskan untuk membius Hasmira Hussain dan menggunakan operasi caesar untuk mengeluarkan bayi di perutnya.
Meskipun bayinya harus lahir prematur, tindakan ini dilakukan untuk mengurangi tekanan pada Ibu Hasmira Hussain dengan harapan bisa membantu menyelamatkan nyawa ibu dan anak.
Pada 9 Agustus, Hamdan sendiri juga dinyatakan positif COVID-19.
Kemudian, lima dari enam anak pasangan itu, berusia antara 5 dan 20, dinyatakan positif COVID-19.
Namun, pada 20 Agustus lalu, Ibu Hasmira Hussain dikabarkan meninggal dunia karena tak bisa melawan virus covid-19 yang menginfeksinya.
Yang paling memilukan adalah Ibu Hasmira Hussain meninggal tanpa pernah melihat bayinya yang baru lahir.
Meninggalnya istrinya secara tiba-tiba telah membuat Pak Hamdan sangat terkejut, sakit dan menyesal.
Berbicara kepada wartawan, Hamdan mengatakan:
"Saya sangat anti-vaksinasi karena saya tidak percaya akan keberadaannya sampai terjadi pada keluarga saya sendiri.
Ketika saya melihat istri saya menunjukkan beberapa gejala, saya membawanya ke Nilai Health Clinic untuk pemeriksaan.
Saya kaget ketika mengetahui istri saya positif COVID-19, tetapi saya tidak bisa berbuat apa-apa karena saya harus mengisolasi diri di rumah, saya hanya bisa berdoa.
Keesokan harinya, anak saya lahir dengan selamat melalui operasi caesar bagian, tapi istri saya meninggal."
Pak Hamdan optimis bahwa dia berharap istrinya akan sembuh, tetapi dia tidak mengharapkan Hasmira Hussain meninggal ketika dia tidak bisa melihat wajah orang yang dicintainya untuk terakhir kalinya.
Saat menerima kabar tersebut, Pak Hamdan mengaku sangat terpukul karena tidak tahu harus berbuat apa di masa depan tanpa istrinya.
“Selama 21 tahun hidup dengan istri saya, dia telah mengurus segala sesuatu dalam keluarga, termasuk mengurus anak-anak.
Ketika keadaan menjadi seperti ini, saya benar-benar tidak tahu bagaimana mengurus anak-anak sendirian. Untungnya, anak-anak saya semua pengertian dan rajin membantu bapaknya," kata Pak Hamdan.
Setelah mengetahui kisah keluarga ini, lebih dari 10 orang datang ke rumah tersebut dengan keinginan untuk mengadopsi anak istrinya yang baru lahir.
Namun, pria berusia 41 tahun ini mengatakan, betapapun sulitnya, dia berusaha membesarkan anaknya dan tidak mau memberikan anak itu kepada orang lain.
Pak Hamdan juga berubah pikiran dan setuju keluarganya divaksinasi.
Ia berbagi pada 6 September:
"Saya tahu ini akan sulit pada awalnya, tetapi saya ingin melihat anak-anak saya tumbuh dewasa.
Saat ini saya tinggal di rumah orang tua saya setelah memutuskan untuk pindah dari rumah kontrakan beberapa waktu yang lalu.
14 hari setelah vaksinasi kedua, saya akan kembali ke bisnis dan memulai hidup baru dengan anak-anak saya."
Pak Hamdan menambahkan bahwa meskipun anak bungsunya lahir prematur, kesehatannya sekarang stabil.
Dia sedang dalam proses memilih susu yang tepat untuk bayinya.
Pak Hamdan juga berencana memberi nama bayi Nurhasmeyra, kombinasi nama mendiang istrinya untuk mengenangnya.
GridPop.ID (*)
Source | : | Eva.vn |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar